Catatan Syukur 2018 dan Cita-cita 2019
SUDAH lama tidak cerita-cerita di blog kesayangan ini. Tapi bukan berarti tak ada yang perlu diceritakan ya? He-he-he. Ini gegara laptop suka lemot yang berujung bikin saya jadi segan nulis panjang.
Tinggal hitungan hari akan menuju 2019. Mudah-mudahan diberi keselamatan dan kesehatan supaya bisa menikmati perjalanan berikutnya dengan bahagia.
Yang pasti, saya bersyukur dengan segala rupa hal di tahun 2018. Kehidupan ini kan tidak selalu lancar jaya. Ada sedih-sedihnya juga. Tapi bukankah itu bagian dari perjalanan kehidupan ya?
Menuju sembilan tahun pernikahan. Mudah-mudahan selalu diberkahi, diberkati dan diberi keselamatan menjalankan kemudi bahtera.
Sudah sebagian besar cita-cita waktu masih sendiri dijawab Allah saat sudah menikah. Plesiran ke luar negeri, piknik ke banyak tempat, bikin perpustakaan pribadi, dan sebagainya.
Seperti di tahun-tahun lalu, saya biasa menulis harapan untuk tahun selanjutnya. Mudah-mudahan diberikan umur barakah dan bermanfaat.
Rencana dan cita-cita 2019
1. Bekerjasama dengan orangtua mewujudkan perpustakaan representatif untuk anak-anak di kampung. Kebetulan embrionya sudah ada. Pusmini. Sudah kami siapkan lahan di depan rumah untuk membangun perpustakaan. Insha Allah proyek pembangunan mulai 2019. Sedangkan untuk perpustakaan pribadi, saya memanfaatkan salah satu ruang di dalam rumah.
2. Solo trip ke beberapa negara tetangga ; Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam.
Dengan status seperti saat ini, punya suami dan mengajar meski paruh waktu, saya harus mengatur jadwal sebaik mungkin. Serta tentu saja bujet.
Sudah menjadi mindset, jika ada rezeki, yang saya prioritaskan adalah jalan-jalan. Bukan beli-beli barang. Karena banyak hal yang bisa diperoleh dari perjalanan ; pengalaman, ilmu dan nilai-nilai hidup yang bisa ditemukan saat beperjalanan.
Untuk perjalanan ke beberapa negara ini, sedang saya pertimbangkan apakah dilakukan sekali jalan atau dalam beberapa waktu. Mengingat, saya berencana akan agak lama di Malaysia untuk bersilaturahmi dengan sejumlah kawan dan mengunjungi murid-murid saya di Port Dickson.
Karena sebelumnya sudah pernah main-main ke beberapa wilayah di Malaysia, untuk visit yang akan datang lebih saya prioritaskan untuk wisata pendidikan dan budaya. Seperti ke sejumlah kampus di Port Dickson dan Kuala Lumpur, lalu mengunjungi perpustakaan dan museum.
Awal tahun ini saya rencanakan untuk perpanjang paspor.
2. Jalan-jalan ke Belitong, Sumatera Selatan. Sudah lama saya ingin piknik ke tanah Laskar Pelangi. Banyak tempat wisata cantik di sana. Semasa kuliah dulu, saya sering mendapat cerita tentang keelokan Belitong dari sahabat kos saya di Jogja yang asal Belitong. Nah, saya ingin membuktikan keindahan Belitong itu. Sekaligus mengunjungi sahabat satu kost-an dulu. Kebetulan beliau dan suaminya berdinas di instansi kepariwisataan.
Saya rencanakan waktunya di awal-awal tahun.
3. Main-main ke pulau di perbatasan Indonesia-Malaysia, Nunukan, Kalimantan Utara.
Nah, piknik ke sini, dalam rangka melunasi janji pada sahabat in crime saya, Mam Dini Rosita yang sudah enam tahun bermukim di sana. Tepatnya sejak menikah. Saya belum tahu akan piknik ke mana saja selama di Nunukan. Tapi saya yakin banyak tempat menarik bisa didatangi. Seperti menyebrang ke Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia. Begitu pun dengan kulinernya di Nunukan yang sepertinya wajib dicoba. Nyam...nyam...
4. Wisata sejarah ke Sumenep bersama suami.
Ini dalam rangka menapaki jejak leluhur kami. Sebagai orang yang dilahirkan dengan darah Madura, rasanya tak elok bila kami tak paham leluhur.
5. Studi lanjut
Sebagai bagian dari komitmen kami bahwa pendidikan adalah bagian penting yang harus kami prioritaskan, maka studi lagi menjadi kebutuhan dan kewajiban. Terutama untuk suami.
Begitulah rencana dan cita-cita di tahun 2019. Untuk yang berkaitan dengan perjalanan ibadah, tidak saya tuliskan di sini. Cukup menjadi catatan pribadi.
Mudah-mudahan semua rencana mulia ini diijabah oleh Allah. Cukuplah kami diberi kesehatan dan umur barakah.
---
Tinggal hitungan hari akan menuju 2019. Mudah-mudahan diberi keselamatan dan kesehatan supaya bisa menikmati perjalanan berikutnya dengan bahagia.
Yang pasti, saya bersyukur dengan segala rupa hal di tahun 2018. Kehidupan ini kan tidak selalu lancar jaya. Ada sedih-sedihnya juga. Tapi bukankah itu bagian dari perjalanan kehidupan ya?
Menuju sembilan tahun pernikahan. Mudah-mudahan selalu diberkahi, diberkati dan diberi keselamatan menjalankan kemudi bahtera.
Sudah sebagian besar cita-cita waktu masih sendiri dijawab Allah saat sudah menikah. Plesiran ke luar negeri, piknik ke banyak tempat, bikin perpustakaan pribadi, dan sebagainya.
Seperti di tahun-tahun lalu, saya biasa menulis harapan untuk tahun selanjutnya. Mudah-mudahan diberikan umur barakah dan bermanfaat.
Rencana dan cita-cita 2019
1. Bekerjasama dengan orangtua mewujudkan perpustakaan representatif untuk anak-anak di kampung. Kebetulan embrionya sudah ada. Pusmini. Sudah kami siapkan lahan di depan rumah untuk membangun perpustakaan. Insha Allah proyek pembangunan mulai 2019. Sedangkan untuk perpustakaan pribadi, saya memanfaatkan salah satu ruang di dalam rumah.
2. Solo trip ke beberapa negara tetangga ; Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam.
Dengan status seperti saat ini, punya suami dan mengajar meski paruh waktu, saya harus mengatur jadwal sebaik mungkin. Serta tentu saja bujet.
Sudah menjadi mindset, jika ada rezeki, yang saya prioritaskan adalah jalan-jalan. Bukan beli-beli barang. Karena banyak hal yang bisa diperoleh dari perjalanan ; pengalaman, ilmu dan nilai-nilai hidup yang bisa ditemukan saat beperjalanan.
Untuk perjalanan ke beberapa negara ini, sedang saya pertimbangkan apakah dilakukan sekali jalan atau dalam beberapa waktu. Mengingat, saya berencana akan agak lama di Malaysia untuk bersilaturahmi dengan sejumlah kawan dan mengunjungi murid-murid saya di Port Dickson.
Karena sebelumnya sudah pernah main-main ke beberapa wilayah di Malaysia, untuk visit yang akan datang lebih saya prioritaskan untuk wisata pendidikan dan budaya. Seperti ke sejumlah kampus di Port Dickson dan Kuala Lumpur, lalu mengunjungi perpustakaan dan museum.
Awal tahun ini saya rencanakan untuk perpanjang paspor.
 |
| Ambil di net |
2. Jalan-jalan ke Belitong, Sumatera Selatan. Sudah lama saya ingin piknik ke tanah Laskar Pelangi. Banyak tempat wisata cantik di sana. Semasa kuliah dulu, saya sering mendapat cerita tentang keelokan Belitong dari sahabat kos saya di Jogja yang asal Belitong. Nah, saya ingin membuktikan keindahan Belitong itu. Sekaligus mengunjungi sahabat satu kost-an dulu. Kebetulan beliau dan suaminya berdinas di instansi kepariwisataan.
Saya rencanakan waktunya di awal-awal tahun.
3. Main-main ke pulau di perbatasan Indonesia-Malaysia, Nunukan, Kalimantan Utara.
Nah, piknik ke sini, dalam rangka melunasi janji pada sahabat in crime saya, Mam Dini Rosita yang sudah enam tahun bermukim di sana. Tepatnya sejak menikah. Saya belum tahu akan piknik ke mana saja selama di Nunukan. Tapi saya yakin banyak tempat menarik bisa didatangi. Seperti menyebrang ke Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia. Begitu pun dengan kulinernya di Nunukan yang sepertinya wajib dicoba. Nyam...nyam...
4. Wisata sejarah ke Sumenep bersama suami.
Ini dalam rangka menapaki jejak leluhur kami. Sebagai orang yang dilahirkan dengan darah Madura, rasanya tak elok bila kami tak paham leluhur.
5. Studi lanjut
Sebagai bagian dari komitmen kami bahwa pendidikan adalah bagian penting yang harus kami prioritaskan, maka studi lagi menjadi kebutuhan dan kewajiban. Terutama untuk suami.
Begitulah rencana dan cita-cita di tahun 2019. Untuk yang berkaitan dengan perjalanan ibadah, tidak saya tuliskan di sini. Cukup menjadi catatan pribadi.
Mudah-mudahan semua rencana mulia ini diijabah oleh Allah. Cukuplah kami diberi kesehatan dan umur barakah.
---
Comments
Post a Comment