Posts

Showing posts from August, 2017

September Ceria, Banyak Lomba, Hadiah Juta-juta

Image
Lomba Menulis Astra berhadiah mobil. Gambar : Ambil di net. SELAMAT datang September! Bulan ke dua saya aktif nge-blog, sudah bertekad untuk makin produktif. Kalau Agustus yang akan segera berlalu ini saya sudah menulis 15 artikel di blog, menulis sekitar sepuluh tulisan pribadi untuk media (enam sudah dimuat), mengerjakan beberapa editing naskah, menulis sejumlah naskah untuk lomba, menggarap materi workshop dengan audiences berbeda, maka September harus lebih dari capaian Agustus. Semangatttttt! Jujur, Juli dan Agustus adalah bulan layaknya roller coaster dalam hidup saya. Bersyukurnya, Allah memberi kesehatan dan mengalirkan inspirasi, sehingga dalam kondisi jiwa raga down , justru saya bisa produktif menulis. Beruntung ada partner hidup yang memotivasi dan menguatkan, sahabat-sahabat yang menginspirasi dan sevisi, sehingga hidup berasa makin hidup.  Jalani semuanya dengan semangat, tidak boleh mengeluh dan harus bersyukur dalam segala situasi. Mengoptimalkan se

Lontong Mi, Nikmatnya sampai Ubun-ubun

Image
LONTONG MI . Salah satu makanan favorit saya sejak jaman kanak-kanak. Komposisi unik antara lontong, mi kuning, tahu goreng  dan kecambah dengan guyuran kuah kecoklatan ini selalu ngangeni. Setahu saya sejak kenal lezatnya lontong mi, makanan ini hanya ada di Jawa Timur. Memang, makanan sebangsa ini di daerah lain juga ada. Macam Mi Bangka, Mie Titi Makasar, dsb. Tapi yang pakai petis hanya lontong mi di Sidoarjo dan Surabaya. Lontong mi endes. Dok : Pribadi Nah, pekan lalu saat pulang ke Sidoarjo, saya sempatkan untuk jajan lontong mi. Sebenarnya sih bikin sendiri bisa. Tapi berhubung saya hanya hobi makan dan tidak suka masak memasak, maka jadilah beli saja. Tinggal santap dan sudah pasti rasanya bisa dipertanggungjawabkan. Setuju! Sekitar jam 13, suara yang ditunggu-tunggu akhirnya terdengar juga.  "Lontong mi......." Melesatlah saya ke luar rumah dan memanggil si penjual lontong mi agar merapat ke depan rumah. Lontong mi yang saya tunggu ada

Menulis dan Diskusi itu Candu

Image
DUNIA menulis itu seru. Jadi candu. Nah karena itulah, dengan penuh sukacita, saya memenuhi undangan kolega yang pengajar di UPN Pembangunan, Surabaya, Ibu Dr. Dira Ernawati, untuk bertemu dengan sekitar 25 orang mahasiswa yang dibinanya di Pers Mahasiswa Fakultas Teknik Industri, Sabtu (26/8). Hari masih pagi-pagi sekali, ketika saya menempuh perjalanan dari Pandaan menuju Surabaya. Dilepas suami di terminal, saya berangkat sendiri dengan bus Panda.  Tepat pukul delapan pagi saya sudah tiba di kampus UPN. Agak bingung juga, kenapa kampus sepi sekali. Padahal menurut informasi, kegiatan belajar mengajar sudah aktif. Olala, ternyata kalau hari Sabtu, tidak ada perkuliahan. Kecuali kegiatan UKM atau mahasiswa yang ada acara. Jadwal saya memang jam sembilan. Jadi tiba satu jam sebelum acara itu rasanya kepagian. Tapi, ini bagian antisipasi. Sengaja saya berangkat lebih awal supaya tidak kena macet. Akhir pekan, lalu-lintas sering  tidak terprediksi. Celingak-celinguk

Belajar dari Sabar Gorky

Image
Tulisan ini dipublikasikan di Radar Mojokerto (JP Grup), Minggu (23/8). Belajar dari Sabar Gorky JUDUL BUKU                                 : 100 Nilai Hidup Melawan Keterbatasan di Tengah        Keterbatasan ia     (Kisah       Sabar Gorky) EDITOR                                            : Ferrial Pondrafi PENERBIT                                       : Metagraf,  Penerbit Tiga Srangkai HALAMAN                                       : vi, 218 hlm ISBN                                                    : 978-602-6328      KETERBATASAN fisik bukanlah penghalang untuk memeroleh hal yang luar biasa. Keterbatasan justru menjadi pelecut semangat dan tantangan untuk berprestasi. TIDAK sembarang orang  bisa menakhlukkan puncak-puncak tertinggi di dunia. Hanya segelintir  yang mau berjuang sampai ke puncak. Mendaki gunung tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang gunung saja, tetapi perlu menguasai kesabaran, sikap tidak mudah putus asa dan mau bekerj

Berguru Pada Hatta

Image
(Tulisan ini sudah dipublikasikan di Majalah LINK-Go, 2014). Cover novel. Ambil di net. Judul               : Hatta, Aku Datang Karena Sejarah Penul              : Sergius Sutanto Jenis buku      : Novel Penerbit         : Qanita (PT Mizan Pustaka) Cetakan          : I, September 2013 Halaman         : 354 ISBN                : 899.221 308 2 "Tulislah sesuatu yang kalian ketahui tentang Bung Hatta. Dia orang besar dan hidupnya seperti buku yang tak akan pernah tamat dibaca.” (Penyair dari Padang) Mohammad Hatta adalah sejarah. Ia tokoh besar yang hidupnya penuh tauladan indah. Betapa tidak, kepada Hatta generasi muda dapat belajar memahami makna perjuangan, memertahankan prinsip hidup,  mencintai pengetahuan dan hidup dalam kesederhanaan. Hatta, salah satu triumvirat negeri yang terlahir di Aur Tajungkang, Buktittinggi, Sumatera Barat  ini semenjak kecil dikenal jujur dan bercita-cita tinggi. Ia belajar banyak dari ayah angkatnya, Syaikh

Mengenal Budaya Jepang Melalui Novel

Image
(BELUM bisa tidur dan teringat  pernah dapat hadiah buku lumayan bagus dari sebuah penerbit. Novel yang ditulis Eiji Yoshikawa, penulis Jepang yang kenamaan itu. Novelnya lumayan tebal, mau baca ulang agak-agak berat. Coba ngorek folder, ternyata ada resensi buku ini yang pernah saya tulis dan saya ikutkan lomba menulis timbangan buku dan menang! Dapat hadiah buku lagi. He-he-he. ) Samurai. Gambar ambil di Net. Judul Buku              : Naruto Hicho Catatan Naruto yang Hilang Penerbit                 : Kansha Publishing Penulis                   : Eiji Yoshikawa Tebal buku             : 385 halaman Penerjemah            : Fatmawati Djafri Cetakan                  : I/Juli/2013            Menyusuri sepenggal kisah lampau yang memukau. Begitu kesan pertama membaca novel Naruto Hicho, Catatan Naruto yang Hilang. Novel bersampul hitam dengan gambar setangkai bunga sakura, lilin yang menyala dan sebilah katana, senjata para samurai itu seolah begitu magis dan

Karena Saya Bukan Anak Raja, Maka Saya Harus Menulis

Image
Guru tamu untuk kelas fotografi di Sekolah ABC. Dok : Pribadi KALAU sebelumnya saya menuliskan tentang mudahnya menulis, ini kali saya akan bercerita banyaknya benefit yang kita peroleh dari menulis. Terutama jika kita produktif menulis di media. Saya memulai menulis sejak usia kanak-kanak, tepatnya kelas 3 SD.  Mulai memetik buahnya saat SMP. Ketika karya-karya saya dimuat di media baik cetak maupun televisi, saya mendapatkan hadiah dari media : Tempat pensil, kaus, dan wesel dengan nominal lumayan. Ini yang menarik. He-he-he-he. Menerjuni dunia menulis itu banyak senangnya. Ketika jadi mahasiswa dan ikut persma di kampus, saya merasakan benar bahwa aktivitas menulis jika diseriusi ternyata bisa menjadi pintu peluang dan kesempatan yang semuanya adalah rezeki. Dengan berbekal keberanian (diberani-beranikan, sebenarnya) dan ID persma, saya bisa menyusup masuk banyak acara bagus semacam konferensi, workshop, talkshow dengan narasumber keren-keren secara gratis. P