Posts

Showing posts from September, 2018

Memaafkan untuk Hidup Damai dan Bahagia

Image
Tidak mudah tetapi mulia. Memaafkan. Dok. Pri Naskah ini sudah dipublikasikan di  Koran Jakarta , edisi Rabu (26/9). Capture IST Judul Buku            : Kekuatan Memaafkan Editor                 : Amy Newmark dan Deborah Norville Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama Jumlah Halaman   : 485 Cetakan              : I, 2018 ISBN                   : 9786020375083     MEMAAFKAN tidak selalu mudah dilakukan. Apalagi memaafkan seseorang yang pernah melukai kita. Rasanya lebih menyakitkan dibandingkan dengan luka itu sendiri. Namun, menyimpan dendam terlalu lama juga membuat hidup jauh dari rasa damai. Tak sedikit orang mencoba belajar memaafkan. Meski itu membutuhkan waktu lama. Disertai dengan rasa penolakan dari dalam diri sendiri. Rasa marah dan kekecewaan yang   terlalu dalam juga bisa jadi penyebab seseorang tidak mudah memberikan maaf pada orang lain. Sulitnya memberikan maaf ternyata tidak hanya untuk orang l

Dibutuhkan Penggerak dalam Komunitas

Image
Naskah ini sudah rilis di Citizen Reporter, Harian Surya, Rabu (5/9). Foto : IST/Redaksi Surya BICARA dunia literasi menarik dan seperti tak ada habisnya. Keberadaan komunitas literasi tidak hanya sekedar menampung mereka yang menyukai dunia membaca dan menulis saja. Tetapi juga memberi warna pada bidang seni lainnya. Begitu benang merah dalam sarasehan sastra bertajuk ”Membaca Peta dan Gerakan Literasi di Malang Raya dan Tapal Kuda.” Dihelat di Kafe Pustaka, Perpustakaan Universitas Negeri Malang, acara yang diinisiasi oleh Balai Bahasa Jawa Timur dan Komunitas Pelangi Sastra Malang tersebut menghadirkan Djoko Saryono (Guru Besar Universitas Negeri Malang), Mustakim (Kepala Balai Bahasa Jawa Timur), Mashuri (Sastrawan) dan Yusri Fajar (Sastrawan). Di sesi pertama, Mustakim menyebut melalui Permendikbud 21 Tahun 2015 gerakan literasi dikembangkan   di sekolah untuk menumbuhkan budi pekerti anak. Dalam implementasinya, kegiatan literasi tidak hanya membaca 15 menit seb

Rahasia Hidup Bahagia dan Berhasil

Image
( Naskah ini sudah dipublikasikan di harian Jawa Pos Radar Mojokerto, Minggu (16/9 ). Judul Buku          : Chicken Soup for the Soul  ; Kekuatan Bersyukur (100 Kisah tentang Berterima Kasih yang Dapat Mengubah Hidup) Editor                 : Amy Newmark dan Deborah Norville Penerbit                : PT Gramedia Pustaka Utama Jumlah Halaman  : 504 Cetakan             : I, 2018 ISBN                  : 978602381039 TAK ada kehidupan manusia di dunia tanpa ”badai.” Tentu saja dengan kadar kesulitan yang tak sama antara satu dengan lainnya. Ada yang tangguh menjalani ujian dan meyakini akan melaluinya. Tapi tak sedikit yang merasa putus asa dan kecewa. Lalu mengeluh dan membandingkan kehidupannya dengan orang lain yang menurutnya bahagia ketimbang dirinya. Dalam kekecewaan dan keluhan, segala yang di depan mata terlihat salah dan menyedihkan. Chicken Soup for the Soul seri Kekuatan Bersyukur menyajikan 100 keping kisah nyata yang ditulis para p

Terhura Karena Si Doel

Image
SI DOEL the MOVIE adalah film yang sukses membawa saya kembali nonton bioskop. Setelah terakhir nonton film Transformer setahun lalu di Bali ( nontonnya waktu itu terpaksa dan dipaksa. Yang berakhir bikin saya ngomel-ngomel karena gak bisa ngikutin ceritanya). Tapi lain sama Si Doel the Movie. Sejak awal ketika sudah diworo-woro ke publik, bahwa Bang Rano Karno bakal come back ke dunia seni peran lewat film lejen ini, saya sudah berencana untuk tidak boleh tidak alias harus nonton filmnya. Si Doel yang kali pertama tayang di RCTI ini sukses menyemaikan tentang sebuah film yang sarat pesan moril, ikatan keluarga yang begitu hangat, betapa rasa cintanya pada budaya leluhur dan tentu saja jalinan kasih Doel, Sarah dan Zaenab yang ruwet macam benang kusut. Maka, serial ini bolehlah saya letakkan di urutan teratas daftar tontonan yang bagus versi saya, tentunya. Euoforia Si Doel the Movie membuat saya tak pernah absen untuk mengikuti linimasa para aktor dan aktrisnya serta segala

Masa-masa Chaos

Image
SUDAH dua bulan saya tak menulis apa pun. Kalau boleh cerita, saya pun rindu berbagi catatan. Tapi situasi sedang tidak mendukung untuk menulis dengan nyaman. Apa pasal? Sejak dua bulan lalu, rumah hijau tempat saya dan suami bersarang direnovasi. Ini merupakan pembenahan ketiga sepanjang 2017-2018. Ini kali yang agak lumayan ribet. Karena area yang didandani cukup luas. Pengerjaan benah-benah rumah ini sesuai rencana akan berlangsung sampai tahun depan. Ya ada jeda 3-4 bulan gitu deh. Beberapa ruangan jadi kena imbas proyek ini. Termasuk ruang baca saya. Terpaksa deh, untuk sementara waktu, saya tak punya ruangan berkarya sekaligus "piknik". Buku-buku di ruang baca kecil saya pindah ke ruang baca yang agak luas. Ya ampun, ternyata di situ bukan tempat aman dan nyaman untuk baca-baca dan menyimpan harta benda saya. Debu dari bagian rumah yang dibongkar mengintervensi ruangan. Tak hanya di ruangan baca saja, tapi semua penjuru rumah hijau. Bikin saya emosi jiwa juga.