Meni Pedi di Salon Ala-ala di Ben Than Market, Vietnam (2)

Pijet dan nyalon. Jadi cita-cita saya sejak memulai perjalanan ke Ho Chi Minh City, Vietnam. Setelah berhari piknik, tubuh saya sudah mulai "rontok." Ditambah kulit kusam dan kuku tangan serta kaki saya sudah buluk parah. Efek blusukan ke Kamboja yang berlumpur dan berdebu. He-he-he. Makanya, saya rada-rada tidak pede ketika mendarat di HCM. Betapa tidak, di kota itu, orang-orang yang saya temui kulitnya bersih-bersih. Padahal, saat itu, cuaca HCM Nauzubillah panasnya. Di mana-mana, saya lihat orang-orang pakai payung, topi dan kacamata. Kata teman saya, orang Vietnam memang sangat menjaga kulit mereka dari sinar UV. Pantesan! Makin mantaplah saya untuk mencari salon di negara itu. Seperti kebiasaan saya kalau piknik ke luar kota, menyempatkan mampir ke salon untuk perawatan. Tapi masalahnya, baik saya atau Mita, tidak tahu di mana ada salon bagus di dekat kami menginap. Mau nanya, saya agak segan. Kami tak paham bahasa Vietnam. Pun, tak semua oran...