Menyusuri Keindahan Bumi Anatolia


Pesona Turki. Foto ambil dari Kumparan.com




Artikel ini sudah dipublikasikan di Majalah Money & I volume 18 (Desember-Januari 2020).


Judul Buku  : Jalan-jalan ke Turki
Penulis         : Tim Spirit Turki
Penerbit      : Diva Press
Cetakan       : Pertama, September 2019
Tebal           : 300 halaman
ISBN            : 978-602-391-788-4



Jalan-jalan atau piknik sudah jadi kebutuhan sekaligus gaya hidup bagi milenial. Berwisata tidak hanya menikmati keindahan pemandangan saja. Ada yang beperjalanan untuk menapaktilasi jejak sejarah dan peradaban masa lampau. Banyak pula yang melakukan wisata untuk kepentingan bersenang-senang saja. Nah, Turki layak jadi tujuan piknik sejarah, reliji, dan budaya. Baik dilakukan secara solo atau beramai-ramai.



Penampakan artikel di majalah Money & I edisi 118. Dok. Pri


Buku Jalan-jalan ke Turki memberikan gambaran tempat-tempat mana saja yang layak dikunjungi. Serta beragam pengalaman perjalanan ke negara yang berada di antara benua Asia dan Eropa ini. Penulisnya adalah sejumlah pelajar Indonesia di Turki. Mereka mengisahkan bagaimana menjalani backpacking ke berbagai wilayah Turki mulai dari kota besar hingga pelosok desa dan perbatasan negara. Dengan rencana perjalanan dan gaya plesir yang tiap penulis berbeda. Menyesuaikan kantong  dan selera bertualang.

Buku menyebut Turki sebagai museum terbuka. Istilah ini pengejawantahan dari tanah Anatolia yang menimbun peradaban demi peradaban. Setiap peradaban meninggalkan berbagai artefak sejarah dan peninggalan arkeologis yang terus ditemukan, baik melalui ekskavasi  atau dengan cara-cara by accident.

Turki menawarkan wisata mainstream yang bisa dijumpai di Istanbul yang jadi magnet wisatawan, termasuk Indonesia. Ini karena sejarah penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad al-Fatih (1453) menawarkan imajinasi dan pesona geografis istimewa di benua Asia dan Eropa. Keindahan Istanbul terasa megah. Seperti Masjid Biru atau Masjid Fatih/Sultanahmet, Hagia Sophia, Istana Topkapi, Dolmabahce dan Grand Bazaar.

Masjid Biru dan Hagia Sophia merupakan  kedigdayaan simbol sejarah sekaligus pariwisata selain istana Topkapi. Merupakan dua karya besar dari dua peradaban  yang berbeda. Masjid Biru dan Hagia Sophia berada di kawasan Fatih, yang merupakan salah satu distrik  padat di Istanbul bagian Eropa. Sedangkan Hagia Sophia dibangun sebagai katedral  (537 M) pada masa Justinian I dengan dua arsistek terbaik, Isidore dan Anthemius.
  
Turki bukan hanya Istanbul. Ada banyak kota lain yang indah nan menawan. Seperti Izmir, Konya, Ankara, Diyarbakir hingga Harran yang berbatasan langsung dengan Syuriah.  Kota yang jadi tujuan piknik lainnya yaitu Bursa.  Bagi turis Indonesia, kota ini penting dikunjungi karena ada dua tempat unggulan, yaitu Gunung Uludag dan Masjid Jami. Bursa juga merupakan ibu kota pertama Kesultanan Usmani sebelum Konstantinopel (Istanbul). Menariknya, untuk menuju Bursa dari Istanbul, bisa ditempuh dengan kapal cepat. Jika ingin menikmati jalur darat, naik bus antarkota bisa jadi pilihan.

Jika ingin mengagumi peninggalan Yunani Kuno, Romawi dan periode-periode setelahnya, bisa melipir ke Izmir. Kemudian lanjut ke Ephesus atau dikenal dengan nama Efes Antik Kenti atau Kota Kuno Ephesus.  Tempat bersejarah ini  sudah masuk dalam Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO sejak 1994. Di tempat ini butuh waktu sekitar 1-2 jam untuk menikmati semua artefak yang menakjubkan, besar dan megah meski banyak yang sudah hancur. Bagi yang hobi foto, bisa puas berfoto ria untuk diunggah di Instagram. Karena kawasan tersebut  dikenal instagramable.

            Cappadocia juga jadi destinasi favorit. Kampung wisata terbuka dengan pemandangan sebuah kampung dengan batu-batu besar dan lereng-lereng bukit. Atraksi yang jadi tujuan wisatawan adalah merasakan sensasi naik balon udara. Serta menikmati pemandangan  fairy chimney atau bukit batu kerucut yang menawan. Piknik di Cappadocia jadi favorit bagi pecinta fotografi dan digital show. Jika punya banyak waktu, bisa menjajal trekking atau hiking menyusuri setiap lekukan bukit dan lembah sampai ke pucuk-pucuk bukit. Waktu yang tepat untuk hiking pada musim semi sekitar April-Mei.

            Tempat lain yang tidak boleh terlewatkan adalah situs Troya, yang identik dengan bangsa Yunani Kuno. Mitos terkenal Yunani yang bisa dibaca dalam mitologi kenamaan Yunani berjudul Illiad dan Odissea karya Homeros. Oleh sebagian kalangan diyakini sebagai sejarah yang terkenal sebagai Perang Troya. Situs ini sudah masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada 1998.

            Turki yang memiliki empat musim sangat cocok dikunjungi kapan saja. Bahkan saat musim dingin, Turki kian memikat pelancong karena memiliki keunggulan wisata yang indah. Bebukitan serta pepohonan dibalut salju putih dengan latar rumah-rumah budaya Turki menjadi pengalaman tersendiri selama trip musim dingin. Beragam sarana olahraga musim dingin yang mengundang adrenalin seperti ski, naik cable car dan sebagainya dapat dijajal di pusat olahraga musim dingin di Bursa. Tempat populer lainnya yang bisa dikunjungi di musim dingin yaitu di Pegunungan Erciyes, Provinsi Kayseri serta Kartepe yang berada di Anatolia.
           
       Sistem transportasi modern Turki sangat membantu wisatawan yang ingin bertualang. Jadwal kedatangan dan keberangkatan kereta dapat dilihat menggunakan aplikasi khusus yang tinggal diunduh. Metro atau tramvay menggunakan jalur rel terpisah dari jalur jalan raya sehingga tidak menganggu lalu lintas jalan kota.
Perjalanan ke Turki akan memberi banyak pengalaman. Mampir ke kota tua, menyinggahi benteng, berziarah ke makam para nabi, mengunjungi masjid, gereja dan biara untuk merekam kembali jejak sejarah di bumi Anatolia. (Yeti Kartikasari)
           
            

Comments

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia

Kulineran Ikan Dorang