Berkebun Ala-ala (1)






Pandemi Corona belum selesai. Iya, kita masih dalam situasi prihatin. Masih harus menahan diri bagi yang memungkinkan untuk beraktivitas dari rumah.

Saya pun juga lebih banyak di rumah. Bosan, pasti! Tapi ya tetap harus tahan-tahan diri untuk tetap di rumah.

Bergiat seputar urusan rumahtangga dan berkebun. Ini sebenarnya bukan saya banget. Ha-ha-ha. Tapi, karena di rumah ada banyak tanaman mau tidak mau ya harus dilakukan.Tadinya, tanaman di rumah itu ditanam oleh mama saya. Berhubung setahun lalu, mama saya balik ke Bali, akhirnya saya "ketempuhan" untuk merawat. 

Iseng, saya beli juga beberapa jenis tanaman baru. Biar tidak bosan. Salah satunya Aglonema. Gara-gara itu, saya jadi tune belajar dunia tanaman. Menyimak Youtube yang berisikan tutorial berkebun bangsa Sri Rejeki ini. Baca-baca artikel tentang bagaimana merawat dan pemeliharaan Aglonema.

Ada beberapa jenis Aglo juga yang saya dapat barter dari saudara. Bertukar info soal bertanam ini juga hampir tiap hari saya lakukan. Ada gila-gila sebenarnya. Ha-ha-ha.

Tanaman yang saya beli, rata-rata memang bukan kelas yang mahal. Masih murah meriah. Ada juga yang saya dapat dari harga Rp 20 ribu. Paling mahal ya sekitar Rp 125 ribu. Saya memang cari yang anakan atau masih remaja. Karena secara harga masih terjangkau. Kalau yang sudah dewasa, untuk ID tertentu ya sudah pasti bikin jebol kantong. Mikir-mikir juga mau beli. Hari gini, masih pandemi. Hi-hi-hi.




Nah, karena mengurus tanaman ini, bikin saya jadi sering main ke toko pertanian. Apalagi kalau bukan belanja pupuk dan media tanam. Oiya untuk urusan pupuk dan media tanam ini, saya juga pelajari. Pupuk  ini fungsinya apa, gimana pemakaiannya, durasi pemupukan berapa kali dan sebagainya. Begitu pun media tanam, saya pelajari juga apa yang paling bagus buat bercocok tanam.

Baca-baca testimoni dan praktik juga. Sampai akhirnya menemukan formulasi yang tepat untuk pemupukan dan penyiraman.

Mengamati pertumbuhan tanaman jadi aktivitas yang kerap saya lakukan. Kali-kali ada daun yang kuning, batang letoy atau ada yang  muncul daun atau tunas baru. Ini semacam cari-cari kerjaan. Ha-ha-ha. Ya, saya kerjakan semampunya saja.


Dulu saya sering lihat ortu berkebun. Tapi saya tidak pernah bantuin. Hi-hi-hi. Karena merasa tidak paham dunia tanaman. 


Iya, saya juga tidak mau ikut-ikutan trend berkebun. Itu sebabnya, saya harus tahu apa yang saya tanam dan bagaimana memperlakukan tanaman-tanaman itu. Bukan asal beli tanaman dan berkebun.


Apa saja tanaman koleksi saya? Sejauh ini kalau aglonema, baru belasan ID yang saya punya. Belum banyak, karena saya pingin paham betul tentang jenis ini. Alasan lain, ya karena belum ada bujet buat beli yang ID menengah. Hi-hi-hi.


Tanaman lain ada Calathea, Phylodendron, sejumlah ID Monstera, beberapa jenis bangsa Photos, Rose, Caladium, Diffenbachia dan sejumlah tanaman merambat.





Mudah-mudahan saja, semua tanaman ini sehat sejahtera dalam rawatan saya. Doakan ya, pemirsa!



Comments

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia

Kulineran Ikan Dorang