Kisah Ibu Hebat di Balik Tokoh Dunia


Naskah ini sudah dipublikasikan di harian Koran Jakarta, Jumat (4/10-2019)


Judul Buku  : Tak Masalah Menjadi Orang yang Berbeda

Penulis          : Kim Doo Eung
Penerbit        : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan        :  Agustus, 2019
Tebal             : 234 halaman
ISBN               : 978-602-06-1405-2




Sejatinya, setiap manusia terlahir hebat. Karena ada ibu yang melahirkan, merawat dan membesarkan kita di dunia ini. Berdasarkan riset yang dilakukan penulis buku terhadap 25 orang hebat, bisa dipastikan kebenaran  bahwa ”di balik orang hebat, ada ibu yang hebat.” Sosok ibulah yang pertama kali tahu bahwa anaknya istimewa dan unik dibandingkan dengan siapa pun. Kemudian dengan kesabaran dan semangat mengajarkan anak untuk berani menunjukkan kemampuannya,

Memang, cara menjalani hidup setiap orang tidak sama. Tetapi biasanya, semua ibu yang membesarkan anak adalah hebat. Karena, tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tetapi juga masyarakat luas. Kenangan dan peristiwa penting tentang ibu akan berpengaruh pada kehidupan anak-anaknya. Cinta dan keberhasilan tidak datang begitu saja. Tetapi, melewati jalan penuh rintangan yang akan bisa dikalahkan hingga mencapai kesuksesan. Dan itu berkat cinta ibu.

Buku menuliskan kisah-kisah orang hebat yang berpengaruh besar bagi dunia.  Anne Marie, ibu Hans Christian Andersen, penulis dongeng hebat dari Denmark, menumbuhkan rasa percaya diri pada Andersen, bahwa ia adalah anak istimewa. Ia membiarkan Andersen mengembangkan  imajinasinya. Sang ibu mendukungnya dengan membacakannya banyak cerita. Ia juga mengajaknya piknik untuk mengenal alam bebas. Hal ini yang membuat daya imajinasi Andersen semakin pesat. Memorinya tentang cerita rumor atau mitos yang berkaitan dengan hutan, yaitu tentang bangau putih yang kembali dari hutan, menginspirasi Andersen sepanjang hidupnya, menjadi nutrisi penting dalam penulisan dongengnya di kemudian hari (hal.24).

Ada pula kisah Pauline, ibunda Albert Einstein, ahli fisika dari Jerman paling berpengaruh pada abad ke-20. Ibunya menanamkan keberanian dan kegeniusan kepada Einstein, yang dianggap bodoh dan diremehkan semua orang, bahwa ia bisa menjadi ahli fisika hebat.


Pauline tidak pernah merasa khawatir melihat Einstein yang suka menyendiri dan memiliki kepribadian tertutup serta tidak cocok dengan teman-temannya. Ia juga sabar menghadapi Einstein yang terlambat berbicara dan terus mengalami masalah sejak di sekolah dasar hingga menengah. Pauline tetap penuh optimistis dan menyemangati Einstein. Dirinya percaya bahwa anaknya memiliki sesuatu yang hebat dan tidak dimiliki orang lain.

Einstein memiliki kemampuan intelektual tinggi dari hasil kegemarannya membaca buku di rumah. Popular Natural Science Outline edisi keenam, adalah buku favoritnya yang dibaca berulang-ulang,  menginspirasinya mengambil jurusan kedokteran. Keadaan ekonomi yang tidak mendukung, membuat Einstein harus menyimpan cita-citanya. Pauline yang berhati baik dan lembut mengundang mahasiswa kedokteran yang dikenalnya  setiap Jumat malam. Berkat mahasiswa kedokteran dari Polandia itulah, minat dan kecintaan Einstein pada ilmu pengetahuan makin bertambah besar (hal.53).



           Mary Maxwell adalah perempuan penting di balik sukses Bill Gates, sang pendiri Microsoft. Ia berupaya agar putranya menjadi lebih baik. Bill Gates memang dikenal cerdas, namun cepat bosan dan tidak sabaran. Selain itu, jika ada pelajaran yang bukan minatnya, ia lebih sering tidur atau mengeluarkan suara aneh dan mempermainkan guru (hal 80).

            Awalnya, sang ibu marah. Tapi setelah berkonsultasi dengan psikolog, ia mengubah cara didiknya pada Bill Gates. Mary Maxwell yang seorang guru, memberikan kebebasan pada anaknya untuk melakukan apa yang diinginkan dan disukainya dengan senang hati. Hasilnya? Bill Gates dapat berkonsentrasi penuh terhadap apa yang diminatinya. Seperti; fokus dengan bacaan yang disukainya seperti ensiklopedia dari A-Z, menjadi guru terbaiknya. Bill Gates juga mampu menghafal dengan sempurna karena kemampuan konsentrasinya tinggi, sampai ia lupa mengerjakan yang lain. Karena itu Mary Maxwell membuatkan jadwal mingguan waktu makan dan pakai baju setiap hari untuk Bill Gates (hal 81).

Ada pula kisah Drana Bojaxhiu, ibunda Bunda Teresa yang mengorbankan dirinya membantu orang cacat, miskin, yatim piatu dan orang sekarat. Kemuliaan hatinya bersumber dari contoh baik yang diajarkan ibunya. ”Anak-anak, ketika melakukan hal baik kepada siapa pun, jangan bicarakan hal itu. Lakukanlah seperti membuang batu ke dalam air laut.” Begitu nasihat ibunya yang terus diingat dan diamalkan Bunda Teresa.


Drana Bojaxhiu dikenal sebagai perempuan berjiwa tegar dan tabah, dermawan, pekerja keras dan suka melakukan perbuatan baik pada semua orang. Tak heran, jika banyak orang datang ke rumahnya minta bantuan. Hebatnya Drana Bojaxhiu, dalam keadaan keluarga sedang sulit pun, ia tetap menunjukkan rasa simpati dan welas asih kepada orang (hal.172).

Masih ada puluhan lain tentang sosok ibu hebat yang bisa menjadi contoh bagi pembaca untuk bisa melakukan kehebatan yang sama bagi anak-anaknya. Kalimat-kalimat positif yang diucapkan ibu, seperti ; kau anak istimewa, kau pasti bisa, dan tidak masalah, pelan-pelan saja, bisa menjadi sugesti tersendiri bagi anak untuk berani menunjukkan potensi dirinya dan melakukan segala sesuatunya dengan terbaik. Membaca buku ini, kita bisa merasakan apa yang dirasakan ibu kita sendiri serta dapat menghadirkan kenangan kebersamaan bersama ibu. (*)






Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia

Kulineran Ikan Dorang