Cinta Karuna
Pagi masih subuh. Bulir-bulir embun masih belum jatuh dari pucuk daun. Gemericik air kali masih terdengar jernih. Hari masih sepi.
Karuna, perempuan yang baru genap 40 tahun itu masih di atas kasur. Seperti jutaan manusia modern lainnya, ia memulai paginya dengan mengaktifkan telepon selulernya lalu berselancar di dunia maya.
Sejumlah unggahan di Instagram yang muncul di berandanya, ia baca dan tak lupa ia tinggalkan jejak. Entah emoji hati atau komentar pendek yang positif.
Aktivitas itu membuat dadanya penuh. Ia merasa, setidaknya pagi itu ia sudah menyenangkan orang lain. Meski tak semua pemilik akun yang ia komentari atau ia kasih jejak tanda cinta itu dikenalnya.
Ya memang ada satu dua orang kawan baiknya di dunia nyata. Sisanya, teman-teman dunia maya yang ia sendiri tak tahu pasti siapakah mereka.
Baginya, siapa pun mereka itu tak penting. Ia tak punya tendensi apa pun berteman dengan orang-orang di media sosial. Ia hanya ingin berkawan. Itu saja.
Hei! Tapi apa ini? Sebuah unggahan dari seseorang yang ia belum follow melintas di berandanya. Postingan itu berupa foto si pemilik akun disertai kata-kata mutiara yang membuat dada Karuna terasa sesak.
Kalimat tentang memaknai rasa kehilangan itu sepertinya cocok sekali dengan apa yang Karuna rasakan pagi itu. Ya, sudah beberapa hari, ia merasakan ada yang hilang dari dalam dirinya.
Karuna merasa rapuh. Kehilangan keceriaan dan semangat hidup yang pernah ia banggakan dulu.
Foto si pemilik akun itu juga mengintimidasi dirinya. Laki-laki berperawakan berisi, tidak terlalu tinggi, dan berkepala botak. Sebuah kacamata bulat telur berlensa tipis membingkai mata laki-laki itu. Seolah menyembunyikan sepasang mata sipitnya. Sontak saja, wajah itu mengingatkan Karuna pada seseorang yang pernah mencintainya, bertahun lalu.
Laki-laki itu berjubah sederhana. Warna jubahnya senada dengan sandal gunung yang ia kenakan. Warna buah jeruk. Teduh.
Karuna berhenti lama pada postingan itu. Ia baca berulang quote yang ditulis si pemilik akun itu. Ia baca sejumlah komentar di unggahan itu. Sebelum akhirnya ia meninggalkan tanda suka dan emot love di postingan itu. (lanjut)
Comments
Post a Comment