Posts

Showing posts from January, 2019

Piknik ke Kebun Kelor di tengah Hutan

Image
Catatan ini sudah dipublikasikan di harian Surya, Minggu (27/1-2019). Dok.Pri HARI masih pagi. Menyisakan embun pagi di hamparan hijau kebun kelor seluas tiga hektar yang terbentang subur nan menawan di desa Kunduran, Ngawenombo, Blora, Jawa Tengah. Sejumlah petani asyik memilih dan memanen daun kelor segar. Sementara itu, belasan orang ibu dan remaja tampak sibuk memisahkan daun kelor dari tangkainya di beranda pabrik pengolahan kelor. Begitu suasana saat   saya piknik ke Kampung Konservasi Kelor Indonesia, yang berada di tengah hutan jati, akhir Desember lalu. Kelor (Moringa Oleifera) yang selama ini dikenal masyarakat sebagai sayuran ini ternyata tanaman multiguna yang memiliki banyak kelebihan dibanding tanaman lainnya. Tak hanya seluruh bagian tanamannya bermanfaat, kelor ternyata memiliki kandungan super nutrisi yang jauh melampaui kandungan nutrisi bahan pangan pada umumnya. Tanaman kelor secara ilmiah telah teruji dapat mengatasi beragam gangguan keseh...

Merekam Jejak Melalui Blog

Image
Piknik ke Kebun Tanaman Organik di Blora, akhir Desember 2018. Dok.Pri INI tahun kedua saya aktif menulis di blog. Beberapa tahun lalu, sempat juga punya blog pribadi, tapi karena satu hal, blog itu saya tutup. Sayang sih sebenarnya, mengingat sudah banyak tulisan yang sempat saya unggah di sana. Sudah punya pembaca fanatik juga, meski teman-teman dekat. Karena itu, ketika semangat ngeblog tumbuh lagi sejak pertengahan Juli 2017, saya bertekad akan rajin mengunggah tulisan saya. Menulis, sebenarnya sudah menjadi jiwa saya sejak kanak-kanak. Tepatnya sejak masih duduk di kelas 3 SD. Saya bersyukur, aktivitas menulis itu masih terjaga bahkan sampai hari ini.  Kalau ditanya APA MOTIVASI saya menulis? Karena sudah menjadi keseharian sejak kanak, bagi saya menulis ya karena ingin mengabadikan semua hal yang saya alami dalam catatan. Agar tidak terlupakan oleh waktu. Apakah tulisan akan dibaca orang lain atau tidak, bagi saya itu bukan soal. Jika tulisan saya d...

Perut Kenyang Hati Riang di Warung Omah Sawah Tembi

Image
JALAN -jalan dan kulineran adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Itu jargon yang saya imani. Maka, ketika kawan baik saya mengajak jalan-jalan dan makan-makan, saya pun tak menolak. Alias langsung semangat berangkat. Warung Omah Sawah Tembi. Itu tujuan kami pada sore yang dingin, Selasa (25/12) selepas hujan. Berada di Dusun Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Jogja, rumah makan yang menggabungkan konsep tradisional dan dekat alam ini sangat mudah diakses. Ancer-ancernya, jika dari arah Kota Jogja masuk ke Jalan Parangtritis, setelah Omah Budaya Tembi, ada pertigaan kecil ke kanan menuju ke arah barat. Ikuti jalan yang di kanan kiri menyuguhkan pemandangan sawah tersebut. Nah, Warung Omah Sawah Tembi ada di sisi jalan, kurang lebih 300 M dari jalan utama. Bisa cek Google maps biar gak nyasar. Kalau tak bawa kendaraan pribadi, bisa cuss ngeng bareng babang atau sesembak Gojek atau Grab dan sebangsanya. Joglo tradisional Jawa di Omah Sawah Tembi. Dok.Pri Renca...

Mengambil Jeda untuk Mengungkit Semangat

Image
(Resensi sudah dipublikasikan di Koran Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019). Judul Buku                 : Stop Stressing, Start Living Penulis                         : Elisabeth Murni Penerbit                       : Laksana Cetakan                       : I,   2018 Jumlah Halaman        : 184 ISBN                            : 978-602-04-07368-8 Buku ini berisi tulisan-tulisan sederhana, namun inspir...

Tak Ada Mbangkong di Hari Senin

Image
Saya, Lalu dan manajer kami, Isyani sesaat sebelum memulai Konser Literasi. Dok.Pri TAK  ada mbangkong di hari Senin (17/12). Jogja masih pagi buta ketika suara manajer sekaligus tuan rumah kami, Isyani, membuyarkan mimpi saya sejak tengah malam. Agak-agak malas saya membuka mata. Saya lihat pintu kamar kawan saya, Lalu Fatah juga belum terbuka. Dugaan saya, dia masih ngantuk jaya setelah 14 jam ngebus Surabaya-Jogja. He-he-he. Sahabat yang saya kenal kurang lebih enam tahun lalu itu, punya beberapa kesamaan dengan saya. Selain bernaung di bawah zodiac yang sama dengan tanggal lahir sama pula, kami juga pecinta bus. Alasannya juga nyaris sama. Karena kami sama-sama tak suka diatur-atur oleh transportasi saat akan perjalanan. Kalau naik bus kan bisa menyesuaikan mood.  Mau berangkat kapan saja tak khawatir ketinggalan. Satu lagi kesamaan kami yang prinsip : Hobi Mbangkong dan Segan Mandi. Ha-ha-ha. Baiklah, karena harus menghormati tuan rumah (agak-agak terpa...

Selalu ada Rindu untuk Jogja

Image
Selalu ada Rindu. Dok. Pribadi PERTENGAHAN Desember 2018, kembali saya jalan-jalan ke Jogja. Tentu saja tidak murni jalan-jalan, karena seperti biasa, ada agenda literasi di beberapa SD di kawasan Bantul. Ini bisa-bisaan kawan baik saya saja sih, Isyani, yang suka menyisipkan acara buku dan sebangsanya tiap saya ke Jogja. kalau saya pribadi sih, pinginnya ke Jogja itu ya piknik. Tanpa ada embel-embel kerjaan. He-he-he. Ups! Berangkat Sabtu pagi (15/12) sendiri dengan naik bus menuju Jogja, saya merasakan perjalanan terasa begitu panjang. Sejumlah ruas jalan macet. Bikin bus beberapa kali menurunkan kecepatan lajunya dan sempat berhenti lama. Masa awal liburan ditandai dengan  meningkatnya volume kendaraan dengan dominasi bus-bus pariwisata. Singkatnya, arah ke timur dan barat padat banget. Jadilah kurang lebih 10 jam saya menempuh perjalanan Surabaya-Jogja. Padahal mestinya bisa lebih cepat, karena bus melintasi tol Surabaya-Mojokerto dan Ngawi. Tapi selep...