Piknik Bersama Para Penulis


-
Bertemu buku dan penulisnya. Foto : Ade BW


MULAI awal tahun ini rasanya kehidupan saya diwarnai dengan piknik dan perjumpaan dengan para penulis. Ada yang sudah lama kenal dan pernah bertemu sebelumnya, ada yang baru karyanya saya baca, dan ada yang sebatas baru tahu namanya dan karyanya saya baca sekilas.

Karena hobi saya suka baca dan kerjaan tak jauh-jauh dari aktivitas literasi, jadi ketemunya dengan penulis. Hi-hi-hi. 

Supaya tidak lupa, sebab berkurang usia, ingatan kadang suka melemah, saya tulis saja pertemuan demi pertemuan yang saya alami.

Diawali pada Sabtu (6/01) berjumpa bersama para pegiat literasi di kota Bayuangga, pada sebuah sesi bincang literasi di SMP N 4 Probolinggo.

Catatan khusus sudah saya tuliskan di ; Bincang Literasi


Bareng kawan-kawan penulis dan pegiat literasi di Kota Probolinggo. Dok. Pri


Lalu, pertemuan berikutnya pada momen perayaan bedah buku Kalih, karya pasangan suami istri, Wina Bojonegoro dan Yoes Wibowo, di Togamas Malang pada Sabtu (20/01). 

Catatan lengkap bisa diklik di ; Merayakan Sastra dengan Indah

Ini semacam reuni kecil bersama sahabat-sahabat penulis dan pegiat literasi dari Surabaya, Malang dan sejumlah kota lain. Menyenangkan.


Sepanggung para penulis. Foto : Elde F


Kemudian di penghujung Januari, tepatnya Sabtu (27/01), saya berjumpa dengan sahabat lama, Afik Rahman yang seorang penulis. Pertemuan itu kami rayakan dengan kelas literasi dan launching buku karyanya di Bantul, Jogjakarta.

Catatan pertemuan itu saya abadikan di ; Safar di Ujung Januari dan Bertemu dalam Karya.


Bersama Afik, launching buku Pulau Kekasih di Bantul, Jogjakarta. Dok. Humas UMY



Pulau Kekasih, muara kasih sayangNya. Dok. Pri


Masih di hari yang sama, setelah paginya launching buku Pulau Kekasih, sorenya saya melipir ke Solo. Sendirian. Bertemu dengan salah satu penulis favorit saya, Leila S. Chudori yang bedah buku dan pemutaran film Laut Bercerita.

Main-main ke Solo itu juga sekalian reuni kecil dengan teman-teman penulis di kota Bengawan. Sempat bertemu pula dengan produser film Laut Bercerita, Wisnu Darmawan.


Makan malam yang kemalaman di salah satu resto di Kota Solo bareng teman-teman penulis, produser dan penerbit. Dok. Pri

Pertemuan dengan para penulis, bagi saya menjadi momen yang "mewah." He-he-he. Setelah membaca karyanya, kemudian berjumpa secara langsung itu semacam mood booster tersendiri.
Saya selalu menghikmati perjumpaan dengan teman-teman penulis dan berharap pertemuan itu bukan kali terakhir.


Ki-ka : Saya, Mba Leila, Mas Wisnu, Mba Indah Darmastuti dan Bund Sanie. Dok. Pri


Dua novel ini pun akhirnya ada tanda tangannya. Dok. Pri




Bareng Bunda Sanie B Kuncoro dan Mba Yessita Dewi. Dok. Pri


Setelah bermalam di Solo, saya balik ke Jogja untuk menyelesaikan sejumlah agenda. Berjumpa pula dengan kawan jurnalis senior, Affan Saffani Adham yang kami sempat bertukar buku, Minggu (28/01) di rumahnya. Kebetulan beliau baru merilis novel terbaru.


Silaturahmi ke rumah kawan jurnalis dan penulis, Affan Saffani di Jogja. Foto : Isyani BP


Menandai silaturahmi. Dok.Pri



Jejak di halaman pertama. Dok. Pri


Jogja dan Solo adalah kota-kota yang tidak pernah lekang di hati. Kedua kota ini tidak hanya mengenalkan pada indahnya jatuh cinta sekaligus patah hati, tapi mengajak untuk merasakan keindahan menyerap semua saripati hidup dan mengantarkan pada pertemuan-pertemuan dengan para penulis sejak belasan tahun lalu.


---

Pertemuan dengan penulis belum berhenti di Jogja dan Solo saja. Lagi-lagi di hari Sabtu (10/02), di Kota Probolinggo, saya berjumpa dengan penulis muda kekinian, Royyan Julian. He-he-he. Sebelumnya, saya belum kenal dan belum pernah jumpa doi selain berkawan di fesbuk. Itu pun juga baru-baru saja. 

Perjumpaan itu karena saya ditodong founder Komunlis, Stebby Julio untuk mengawal bedah buku Royyan yang terbaru, Tanjung Kemarau.

Untungnya, saya tipikal yang mudah menyapa dan berteman dengan orang baru yang hadir di kehidupan saya. Jadi ketemu Royyan tidak canggung, seperti sudah pernah ketemu. Ya iyalah, kan sudah ketemuan di fesbuk. Gak tau deh kalo doi. He-he-he. Begitu saya datang, abis taruh tas dan salam-salaman sama beberapa kawan, saya minta pose bareng dong dengan doi. Sebelum jumpa di stage. Ha-ha-ha.



Baru datang, saya ajak foto bareng. Kayak kakak adik muka kami ya?  Foto : Stebby J



On Air di radio sebelum bedah buku. Foto : Marcoseba.




 

Berasa reunian di bawah pohon mangga. Dok. Pri





Di panggung bareng penulis dan pecinta buku. Dok. Pri



Dapat buku dari doi beserta tanda tangannya. Dok.Pri



Usai bedah buku, acara itu berlanjut di sebuah kafe, jadi bisa ngobrol dengan Royyan dan teman-teman. Mayanlah malam Minggu gak garing. Meski pun demi acara ini, saya kudu melewatkan acara kencan sama suami. Hiks-hiks. Ha-ha-ha. 

Catatan malam mingguan bareng Royyan dan kawan-kawan bisa diintip di ; Bersantap Mesra di DnC 19.

---

Bertemu teman penulis ternyata masih berlanjut. Lagi-lagi karena dibajak Stebby Julio untuk mengawal bedah buku yang ditulis Mba Yona Primadesi. Tahun lalu, saya dan Mba Yona sudah sempat bertemu dengan formasi lengkap bareng penyair Nermi Silaban dan putri Mba Yona, Abhinaya.

Kamis, (22/02) setelah berjibaku dengan hadangan banjir dan kemacetan luar biasa, saya tiba juga di Kota Probolinggo untuk bertemu Mba Yona, Naya dan Om Naya.

Perjalanan yang tidak biasa sepanjang saya sering ke Kota Probolinggo itu saya simpan dalam catatan di Tuhan Maha Mengabulkan.


Rumpi bareng Mba Yona di bawah pohon mangga. Foto : Tri L


Foto bareng dulu sebelum ke stage. Foto : Tri L





Bareng Mba Yona, Naya, Om Mimo, Yuni dan Stebby. Foto : IST



Dongeng Panjang Literasi Indonesia. Dok. Pri


Masih ada lagi ketemuan dengan kawan penulis. Iyess, saya jumpa traveller sekaligus penulis dan pengajar, Lalu Abdul Fatah.

Pertemuan yang tidak direncanakan dengan detil, kebetulan doi pada Sabtu (3/3), ada acara bareng mahasiswanya di Lawang. Nah, sekalian jalan dong, usai acara, doi melipir ketemuan saya.

Berhubung rumah saya kayak kapal pecah, maka kopdar saya alihkan ke Food Terrace di The Taman Dayu sambil piknik ala-ala.


Ketemu lagi. Foto : Tri L


Selfie bareng merayakan ketemuan. Dok. Pri




Kumpulan puisi Ombak Oranye karya doi. Dok. Pri


Kami yang tanggal dan bulan kelahiran sama ini ngobrol banyak soal buku, dunia mengajar, dan piknik. Apalagi yang menarik di dunia ini selain hal-hal yang menyenangkan, ya gak sih?

Kalau tak salah ini pertemuan kali ketiga kami. Kali pertama jumpa di acara bedah buku Titik Nol, Agustinus Wibowo di Balai Pemuda, Surabaya. Setelah sebelumnya, saya sudah sempat baca karya doi yang sebentar lagi akan kembali ke tanah kelahirannya untuk memajukan literasi dan pariwisata Lombok ini.

--

Kalau saya runut, acara bertemu dengan kawan-kawan penulis ini kebanyakan di hari Sabtu. Entah ada apa dengan hari Sabtu ya? He-he-he.

Tapi pastinya, tak ada pertemuan literasi yang tak membahagiakan, setidaknya buat saya pribadi. Sebagai pembaca buku, tentu mengasyikkan bisa bertemu dengan penulis. Sebagai penulis ala-ala, juga menjadi sesuatu pula bisa berjumpa dengan orang-orang yang memiliki bidang yang sama.

Disamping menyambung silaturahmi serta persatuan dan kesatuan bangsa. He-he-he.

Semua pertemuan saya syukuri dan semoga akan ada pertemuan berikutnya.
Oiya, dari semua teman-teman penulis yang saya temui, kira-kira adakah penulis favorit Teman-teman?

Hmmm.....Setelah ini saya bakal ketemu penulis siapa lagi ya?



Ditulis di kaki Penanggungan, menjelang senja, 19 Maret 2018, di luar hujan baru reda.








Comments

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia

Kulineran Ikan Dorang