Ngopi ala Kafe Gedongan dengan Lita Latte

Teman melek. Dok. Pri



HIDUP tanpa ngopi itu tak asyik. Begitu moto hidup saya. Sehari alpa menyesap kopi, bisa dipastikan kepala saya cekot-cekot.  Jiwa raga rasanya absurd. Minum secangkir kopi juga jadi obat saat tamu rutin datang, sebab biasanya kepala saya pusing separuh alias migren. Dengan nyucrup kopi, saya tak perlu minum obat-obatan pereda sakit kepala.


Karena kopi sudah bagian dari gaya hidup, secara rutin pula saya dan suami kerap ngopi di luar. Kopi hitam sedikit gula adalah favorit saya sehari-hari. Kalau pergi ngopi di luar,  es kopi jadi pilihan.

Nah, tiga hari lalu, saya disapa teman lama di fesbuk. Klita namanya. Kebetulan, doi dulu adik tingkat saya di Fisipol UMY. Sudah lama sempat janjian ketemu, tapi gagal mulu. Sayanya yang sok sibuk. Hi-hi-hi.

Postingan saya yang berupa quote tentang kopi dikomentarin sama Klita yang saat ini tinggal di Surabaya. Doi dengan to the point menawarkan dagangannya.  Kopi siap minum.

Sebenarnya, saya sudah sempat lihat jualannya  di fesbuk. Sempat ngiler juga pingin icip kopinya. Tapi, mikir agak riskan kalau order kirim luar kota.

Eh ternyata doi bisa ngirim sampai Sidoarjo. Oke saya langsung order empat botol  Lita Latte Cold Brew Coffe.

Mari ngopi! Dok. Pri


Pesanan mendarat dengan manis di alamat yang sudah saya kasih. Aturan lebih oke kalau kami juga bersua. Apalah artinya ngopi tanpa rumpi. Apalagi kami sudah bertahun-tahun tidak berjumpa. Tapi karena jadwal kami belum berjodoh, jadi sementara kopinya yang mewakili. He-he-he.

Lita Latte Cold Brew Coffe dikemas dalam botol mungil yang handy. Saya buka dua botol. Satu botol saya icipkan suami dan kakak saya. Komentar mereka berdua, "enak."

Saya sepakat kalau kopi racikan Klita Kitchen memang enak. Rasa kopinya lembut dan tidak masam.  Tingkat kemanisannya juga pas. Kebetulan, saya juga tidak terlalu suka manis-manis. Sebab sudah manis sih ya! He-he-he. Ada susu juga terciduk lidah saya. Tapi, rasanya tersamar. Klop! Saya bukan penyuka susu. Jadi komposisi Cold Brew Coffe Lita Latte sudah ideal sesuai selera saya.




Apa itu Cold Brew Coffe?


Mantap kopinya! Foto : Klie Kitchen.


Adalah teknik menyeduh kopi dengan air dingin. Berbeda dengan es kopi biasa yang diseduh dengan air panas lalu dicemplungin es batu. Cold Brew Coffe, seperti penjelasan dari Wikipedia, cara membuatnya yakni dengan menggiling kopi lalu merendamnya dengan air dingin. Durasi waktunya selama enam hingga 12 jam. Kemudian disimpan di kulkas. Prosedur berikutnya, ekstrak kopi dikeluarkan pelahan dengan disaring pakai kain kasa hingga tak menyisakan ampas. Baru dicampur dengan susu atau lainnya.


Cold Brew Coffe aman bagi Teman-teman yang punya gangguan maag yang harus menghindari makanan atau minuman masam. Sebab racikan kopi ini memang tidak terasa kecutnya.

 O iya owner Klie Kitchen menyebut, bahwa Lita Latte racikannya hanya disiapkan bila ada pesanan. Artinya, biji kopi dari dapur mereka baru digiling sesaat sebelum disajikan ke penikmat kopi.

"Kami tidak menyimpan stok serbuk kopi," kata Klita, ibu muda berputra satu ini melalui laman fesbuknya. Dia bilang, itu dilakukannya untuk menjaga kualitas dan kredibilitas rasa kopi yang dinikmati penggemar Cold Brew Coffe tetap segar.

Dibandrol per botol Rp. 7.500,- Cold Brew Coffe bisa dinikmati di rumah tanpa harus bermacet ria ke kafe gedongan. Bila disimpan di kulkas, bisa tahan 4-5 hari.

Bisa banget jadi sahabat travelling atau teman untuk menjaga mata tetap melek saat lagi ngeblog atau baca buku. Jangan lupa menjodohkan kopi ini dengan kue-kue, dijamin bakal makin menggila acara ngopinya.

Saya sudah mencicipi Lita Latte Cold Brew Caffe.  Dan bakal jadi pelanggan setianya. Teman-teman yang kepo pingin menikmati bisa kontak akun fesbuk owner  Klie Kitchen atau di IG@Kliekitchen.

Salam Ngopi Asyik!








Comments

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia

Kulineran Ikan Dorang