Pagi jadi Kalong Malam Serupa Hamster

Membaca membuat kita berfikiran terbuka. Dok. Pri




PUASA tahun ini sama seperti ramadan tahun lalu. Saya tak banyak job di luar rumah. Lumayanlah, bisa menyimpan energi buat pulang ke pulau sebelah dan jalan-jalan keliling pulau pastinya.

Karena gak punya jam kantor kayak orang-orang, jadilah hari-hari saya serupa kalong kalau pagi dan macam hamster bila malam datang. Sebenarnya, di luar bulan puasa jam tidur saya pun abnormal. He-he-he. 

Puasa ini mestinya saya punya banyak waktu untuk membaca dan menulis. Tapi ya gitu deh, lebih berat buat leyeh-leyeh. Ajian mengusung sejumlah buku ke kasur pun tidak seberapa manjur. Saya lagi dilanda jenuh level akut. Tanda-tanda butuh piknik jauh. He-he-he. Apalagi kalau ingat, betapa dulu, saya pernah banget tak punya waktu untuk khusyuk membaca karena sibuk sama kerjaan yang gak ada habis-habisnya. Rasanya durjana bener kalau saya sampai gak pegang buku sama sekali. 
Maka, salah satu cara memulihkan  mood untuk tetap semangat membaca ya piknik ke toko buku.

Sepanjang April-Mei setidaknya tiga kali saya piknik ke tobu ; Sidoarjo, Probolinggo, dan Pasuruan. Sekalian ada acara saya sempatkan mampir untuk hunting buku.

Sempat menulis beberapa ulasan buku dan mengirimkannya ke media. Malesnya ternyata gak all out. Alhamdulillah. Hi-hi-hi.

Tadi pagi, baca status facebook kawan literasi, doi posting bacaan apa saja yang sudah dikhatamkannya sepanjang Mei ini, saya jadi terinspirasi untuk bikin list buku yang sempat saya baca. 

Apa saja?

1. Keluarga Cemara 2, Arswendo Atmowiloto. Tamat 2 hari. 

2. Aroma Karsa, Dee Lestari. Baca sampai selesai 3 hari. Karena disambi-sambi main fesbuk dll.

3. Arini Masih Ada Kereta yang Akan Lewat, Mira W. Kelar 2 hari. 

4. Minggat, Seri Lima Sekawan, Enyd Blyton. Dulu sudah pernah baca dan pingin nostalgia. Khatam 1 hari.

5.  Bagaimana Tuhan Menciptakan Cahaya, Raka Ibrahim. Lagi proses baca karena disambi baca yang lain.

6. Buddha dan Ajarannya dan seri Sutra Hati Buddha. Lebih kepada mengenal sejarah dan ajaran Buddha, kebetulan pas momen Waisak.

7. Beberapa buku pengetahuan umum dan cerita anak-anak.

8. Biografi Diana. Buku lawas, beli sudah lama dan saya ulang lagi bacanya pas momen Royal Wedding Harry-Meghan.

Semoga bisa meningkatkan lagi semangat membaca yang redup macam nyala lilin di tengah samudera ini. He-he-he-he.

Sudah beberapa tahun ini saya  meninggalkan bacaan romance remaja. Mungkin sudah lewat masanya ya? He-he-he.

Lebih suka baca buku tentang spiritual, novel pun tidak semua karya penulis besar saya baca. Buku biografi dan otobiografi lebih menarik minat saya. Dan entah kenapa, sejak akhir tahun lalu, saya menggandrungi lagi buku cerita anak-anak. Efek kebanyakan bergaul sama anak-anak ini. Hi-hi-hi.

Di tengah situasi dunia seperti saat ini, salah satu "pelarian" yang paling menyenangkan ya dengan membaca. Dunia terasa "aman" dan kita bisa melihat segala macam persoalan dengan obyektif. Tidak ikut arus. 

 Bagaimana dengan menulis?

Menulis blog seperti yang tengah Teman-teman baca ini, saya jadwalkan setiap pekan ada postingan. Meski pun hal yang remeh temeh. Di luar tulisan curcol, setiap bulan, paling tidak ada 1 atau 2 postingan artikel endors atau untuk lomba blog. 

Menulis di media cetak setiap bulan saya jadwalkan 1-2 artikel. Saya tidak mau terlalu sering muncul di koran, supaya tidak bikin Teman-teman bosan. Manajemen rindu harus dibuat. Ha-ha-ha. Medianya pun juga saya pilih. Tidak semua koran saya kirimi naskah. Toh, saya juga punya media blog dan akun Fb dan IG yang rutin juga ada postingan tulisan status. Qi-qi-qi. 


Kalau Teman-teman, sudah baca buku apa saja sepanjang bulan lalu? Kasih tahu ya!



Selamat datang Juni. Hujankah kau bulan ini? Dok. Pri










Comments

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia

Kulineran Ikan Dorang