Merekam Jejak Melalui Blog



Piknik ke Kebun Tanaman Organik di Blora, akhir Desember 2018. Dok.Pri


INI tahun kedua saya aktif menulis di blog. Beberapa tahun lalu, sempat juga punya blog pribadi, tapi karena satu hal, blog itu saya tutup. Sayang sih sebenarnya, mengingat sudah banyak tulisan yang sempat saya unggah di sana. Sudah punya pembaca fanatik juga, meski teman-teman dekat.

Karena itu, ketika semangat ngeblog tumbuh lagi sejak pertengahan Juli 2017, saya bertekad akan rajin mengunggah tulisan saya. Menulis, sebenarnya sudah menjadi jiwa saya sejak kanak-kanak. Tepatnya sejak masih duduk di kelas 3 SD. Saya bersyukur, aktivitas menulis itu masih terjaga bahkan sampai hari ini. 

Kalau ditanya APA MOTIVASI saya menulis?

Karena sudah menjadi keseharian sejak kanak, bagi saya menulis ya karena ingin mengabadikan semua hal yang saya alami dalam catatan. Agar tidak terlupakan oleh waktu. Apakah tulisan akan dibaca orang lain atau tidak, bagi saya itu bukan soal. Jika tulisan saya dibaca apalagi menjadi referensi orang lain, saya anggap itu bonus.

Tapi, saya tak menampik jika bahagia, bangga dan terharu  ada yang membaca tulisan-tulisan saya. Apalagi memberikan komentar baik dengan meninggalkan jejak di blog saya atau ketika bertemu muka.


Sejak awal menjadi narablog, saya memang tak memiliki ekspektasi tinggi. Selain menjaga agar saya tetap rajin menulis. O iya, saya juga aktif menulis di beberapa media sebagai penulis lepas. Kadang, saya menulis catatan perjalanan, ulasan buku atau reportase kegiatan yang saya ikuti. Nah, biasanya, jika tulisan yang saya kirim ke media dimuat, saya akan menggunggah ulang di blog saya.

Aktivitas ini bagi saya menyenangkan. Ketika membaca lagi tulisan-tulisan tersebut, saya seperti diingatkan bahwa memiliki pembaca fanatik yang menunggu tulisan-tulisan terbaru. Untuk tulisan di blog, saya biasa mengunggah pengalaman menarik ketika jalan-jalan, kuliner atau sekedar renungan. Semua itu tak lain untuk mengabadikan momen-momen yang saya alami agar ada jejaknya.


Menjaga konsistensi menulis itu yang butuh perjuangan. Seringnya dihinggapi rasa malas. Lebih asyik nonton Youtube atau main Instagram. He-he-he.

Beberapa pengalaman menarik saya alami saat menjadi blogger. Bagi saya, itu semacam pengingat bahwa saya tidak boleh malas ngeblog. Seperti ketika bertemu kawan, dia bilang selalu membaca tulisan-tulisan saya di blog. Terang-terangan pula dia bilang, tulisan saya itu bermanfaat. Karena bisa memberikan informasi tempat-tempat piknik, kuliner enak dan transportasi umum  yang dia butuhkan ketika berwisata ke Jogja dan Bali. Wah, terus terang saya senang sekali. Tak menyangka, ada yang merespon sampai seperti itu.

Komentar positif seperti itu sering banget saya terima. Pernah pula, di sebuah forum, salah satu narasumber merekomendasikan blog saya pada peserta pelatihan untuk dijadikan referensi menulis catatan perjalanan. Bikin saya gembira, pasti. Rupanya, dia menyukai features yang saya tulis. "Tulisannya bisa membawa pembaca ikut jalan-jalan," begitu komentarnya membuat hidung saya kembang-kempis dan pingin piknik lagi lebih jauh supaya bisa banyak membuat tulisan asyik. He-he-he.

Komentar lain, ada yang bilang, suka membaca ulasan buku yang pernah dimuat di media dan saya unggah di blog. Katanya, dari tulisan saya, dia belajar menulis resensi. Wah, ini juga membuat dada saya membuncah. Tulisan apalah-apalah saya ternyata bermanfaat. Puji syukur alhamdulillah.

Pernah pula, ada pembaca blog saya yang mengirimkan pesan pribadi, kalau dia merasa tersentuh setiap membaca catatan kontemplasi saya. Yang membuat hati saya hangat, dia mengucapkan terima kasih, karena seperti diingatkan sesuatu. Momen-momen itu yang menghadirkan beragam emosi di hati ; Bangga, senang, terharu dan sebagainya.

Menjadi narablog ini seperti senafas dengan aktivitas saya yang lain. Seperti mengajar jurnalistik dan memberikan pelatihan kepenulisan untuk siswa, guru dan mahasiswa. Saya biasanya juga mengunggah aktivitas tersebut, tentu saja tak lupa membagikan materi pelatihan yang saya sampaikan di forum tersebut. Saya ingin siapa saja bisa menulis di media tanpa perlu harus menghadirkan saya di sebuah forum apalagi dengan membayar.  Cukup dengan memanfaatkan teknologi, belajar otodidak melalui media virtual


Selama menjadi narablog, saya juga pernah memenangkan beberapa kali lomba menulis blog (2017). Lumayan, selain uang tunai dan sertifikat, saya juga dapat voucher piknik. Memang sih, saya belum menjadi narablog sekaliber kawan saya, Nodi Harahap. Kalau dia sih sudah master soal lomba-lomba ngeblog. Nodi juga sering banget memenangkan lomba dengan hadiah keren-keren. Duh jadi ngiler. Ha-ha-ha. Semoga semangat dan keberuntungannya menular pada saya. Aamiin.


Menang Lomba Blog. Dok.Pri


Memiliki blog juga membuat saya rajin untuk mencatat segala mimpi saya. Termasuk menulis resolusi di setiap awal tahun. Saya mencanangkan tahun 2019 bakal menjadi tahun piknik. Karena itu, saya harus rajin mencari kerja sampingan supaya bisa dapat honor untuk beli tiket pesawat.   Siapa tahu kan ya, saya dapat rezeki dadakan dari menulis blog. Jadi salah satu pemenang lomba blog ini. Kan lumayan, ada tambahan untuk beli tiket pesawat jalan-jalan  ke luar negeri. 

Apalah artinya punya duit dan waktu banyak untuk piknik jika tidak didukung kesehatan prima. Karena itu, saya menjaga asupan makanan dan banyak istirahat. Supaya saat piknik nanti, kondisi tubuh sehat dan kuat jalan kaki ke mana-mana. Semangat!

Di akhir tulisan ini, saya ingin mengatakan, bahwa menjadi blogger di era digital itu asyik dan menyenangkan. Apalagi jika ditekuni menjadi keseharian yang positif. Salam ngeblog asyik!
























Comments

  1. Iya bener banget kak, ngeblog itu menyenangkan bs berbagi melalui tulisan hehe :)

    ReplyDelete
  2. Tulisan adalah oleh-oleh yang abadi����. Thanks Kak Joe sudah mampir����

    ReplyDelete
  3. Memang benar, menjaga konsistensi menulis di blog itu tidak mudah. namun alasan setiap narablog beragam. Saya biasanya jika tak terhubung dengan internet akan luangkan waktu untuk menonton film atau drakor, soalnya ada banyak koleksi film yang belum sempat ditonton padahal selalu dapat stok film atau drakor baru dari anak sahabat. Jadi bikin penuh kapasitas penyimpanan. Tonton dulu, siapa tahu bisa diulas. Namun tak selalu bisa saya ulas soalnya kerap gagal fokus, tukang loncat sana-sini jika berinternet, ha ha.
    Semoga semau azamnya tercapai, Mbak. Terus produktif. Maaf saya baru bisa komen sekarang. Gantian gunain netbook dengan Palung. Selamat sudah memenangkan kompetisi blog Nodi. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah terima kasih kunjungannya Bu Rohyati. Selamat juga sudah jadi juara. Tabik sama Ibu, yang produktif dan semangat menulis. Semoga kapan-kapan bisa kopdar ya😃😍

      Delete
  4. Hai kak...
    Keren ya Kak.
    Menjaga konsisten menulis memang yang paling berat.
    Aku sudah kenal blog dari tahun 2010an, cuma selalu gonta-ganti & akhirnya malas.
    Sekarang sedang mencoba untuk terakhir kalinya dan mumpung sudah punya komputer.
    :(

    Salam kenal kak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah berkunjung. Tetap semangat ngeblog🤗😍

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Kulineran Ikan Dorang

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia