Aku dan Buku 2017




Sebagian buku yang terbaca tuntas. Dok. pri

TAHUN ini, tak banyak buku yang saya baca. Boleh dibilang, saya selektif dalam membaca. Mungkin karena faktor usia ya, di mana bukan saatnya lagi baca buku menye-menye. He-he-he.

Aktivitas membaca terdistraksi dengan rasa malas, lalu acara pergi-pergi--sebagai bentuk lain dari "membaca". 


Berikut sejumlah buku yang sempat saya khatamkan :


1. Sirah Nabawiyah, Perjalanan Hidup Rasul yang Agung, Muhammad. Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri. Buku ini hadiah dari sahabat saya di Jogja, yang menjawab keingintahuan saya tentang pribadi Rasulullah.

2. Sastra yang Melintasi Batas dan Identitas, Yusri Fajar. Buku yang berisi kumpulan esai yang membedah karya dari sejumlah penulis ini bisa menjadi semacam pencerahan untuk menyelami karya sastra dari sudut pandang yang berbeda.

3. Kepada Kamu yang Ditunggu Salju, Yusri Fajar. (Sudah saya tulis ulasannya dan dimuat di Radar Mojokerto).

Baca juga : Kepada Kamu yang Ditunggu Salju

4. Jurnalisme Dasar, Luwi Ishwara. Lumayan bagus dan memberi perspektif baru dalam dunia jurnalistik. Buku ini hadiah dari suami. He-he-he.

5. Orang-orang Bloomington, Budi Darma. Buku lawas yang dicetak ulang, kumpulan cerpen yang penuh perenungan.

6. Khotbah di Atas Bukit, Kuntowijoyo. Novel lawas yang sarat nilai-nilai spiritual dan mengajak kontemplasi.

7. Ayah, Kisah Buya Hamka, Irfan Hamka.  Biografi yang sarat hikmah.

8. Bekal Kunjungan, Nermi Silaban. Kumpulan puisi yang inspiratif dan memberi banyak wawasan dalam budaya yang belum saya ketahui.

9. Resep Membuat Jagad Raya, Abhinaya Ghina Jamela. Kumpulan puisi anak-anak  yang menggetarkan.

10. Yang Bertahan dan Binasa Perlahan, Okky Madasari. Kumpulan cerpen bernuansa politik yang digarap dengan epik. (Resensi yang saya tulis sudah dimuat di harian Jawa Pos).

Klik juga : Yang Bertahan dan Binasa Perlahan

11.  Sirkus Pohon, Andrea Hirata. Jujur, novel ini mengecewakan dan tidak sesuai ekspektasi saya. Hi-hi-hi.

12. 100 Nilai Hidup, Sabar Gorky. Buku motivasi yang menggugah kesadaran dan mengajak pembaca penuh syukur. (Resensinya sudah saya tulis dan dimuat di Radar Mojokerto).

Cek juga : Belajar dari Gorky


13. Bukan untuk Dibaca, Deassy M Destiani. Buku motivasi yang bisa jadi sahabat saat sendiri dan butuh nasihat.

14. Douwes Dekker, Sang Inspirator Revolusi. Biografi salah satu tokoh penting dalam sejarah partai politik di Indonesia.

15. Laut Bercerita, Leila S. Chudori. Novel bersetting politik 1998, saya cukup menikmati membaca cerita ini. (Resensi novel ini sudah saya tulis dan dipublikasikan di Radar Mojokerto).

Meluncur ke : Laut Bercerita

16. Dolly Butuh Lokasilasi, kumpulan esai kriminal, Arief Noor. Hadiah dari sahabat literasi.


Beberapa lainnya sempat saya baca namun karena pertimbangan tidak selesai membaca atau hanya saya baca sekilas, sehingga tidak saya masukkan dalam list ini. Tahun ini, saya banyak baca buku cerita anak-anak. He-he-he.

Semoga tahun 2018, akan banyak buku bagus yang hadir dan bisa memberikan makna bagi perjalanan saya.


Sesibuk apa pun, ada baiknya punya waktu untuk khusyuk membaca.


Salam,




Comments

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Kulineran Ikan Dorang

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia