Bersantap Mesra di D&C 19 Probolinggo




D&C 19. Dok. Pri


MALAM Minggu akan lebih asyik bila dimanfaatkan dengan kumpul para kesayangan. Seperti yang kami lakukan, Sabtu (10/02) usai mengisi acara Diskusi Buku Tanjung Kemarau karya Royyan Julian, yang dibesut Komunitas Menulis (Komunlis), kami digeret panitia untuk menikmati atmosfer D&C 19, sebuah depot sekaligus  kafe ngehitz yang terletak di bilangan Jalan Pahlawan 19, Kota Probolinggo.

Dengan sukacita, kami meluncur dari kawasan Jalan Suroyo ke D&C 19 , yang jaraknya sekitar 2 KM.  Acara makan malam bersama, kata founder Komunlis, Stebby Julionatan, disiapkan di sana.

Tak sampai lima menit dari pusat kota, kami sudah tiba di depot dan kafe yang mulai ramai pengunjung ini.

Parkiran mobil ada di depan bangunan, sedangkan motor ada di sisi gedung. Sambil menunggu teman yang sedang memarkir motor, saya dan Royyan Julian, masuk ke dalam kafe, dan memilih tempat duduk dekat colokan listrik. He-he-he.

Sebentar saja sudah merasa hoomy dengan tempat makan ini. 

Bangku-bangku dari kayu disetting di ruangan yang bisa menampung sekitar 100 orang tamu. Pajangan-pajangan kekinian yang instagramable dengan  mudah terlihat di seantero dinding kafe dan resto yang dimiliki.

Saya sudah bersiap-siap meletakkan penat, ketika Stebby meminta kami pindah tempat. Karena ternyata, tempat yang saya dan Royyan pilih sudah dibooking orang.

"Waduh, ini padahal dekat colokan," kata saya agak-agak tak rela pindah bangku.

"Tenang mbak, di sini banyak titik colokan listrik," kata Stebby sambil menunjukkan sudut yang disiapkan untuk charge gawai.

Saya bersorak dalam hati. Bagi seorang traveller, colokan listrik adalah KUNCI. Apalagi, kondisi gawai saya hampir sekarat baterenya. Sementara, saya harus mengunggah foto-foto kegiatan yang baru kami lakoni.

"Wifi di sini juga lancar-car!" Lagi-lagi Stebby berpromosi. Bikin hati saya tenang. Saya berfikir, ini pasti owner DnC 19 seorang pecinta travelling, karena care banget urusan colokan listrik. Tabik!

---

Kami duduk di meja dekat kitchen. Pas mepet colokan gawai. Sembari menunggu teman-teman yang masih OTW, saya mulai memesan menu.

Es kopi hitam, tahu fantasi, dan kentang goreng. Sementara teman saya, Royyan order mie goreng jawa. 

Sayangnya, tahu fantasi sudah habis. Jadi ganti order siomay.

Konsep D&C 19 yang unik dengan ruangan yang luas, memungkinkan sebagai tempat bersantap yang nyaman bareng keluarga, sahabat mau pun janjian dengan gebetan.


Ruangan yang tidak sepenuhnya tertutup juga cocok bagi customer yang kebetulan membutuhkan ruangan untuk merokok. Sehingga tidak menganggu pengunjung yang lain.

Alunan musik yang bisa di-request pengunjung bisa membuat waktu menunggu jadi tidak membosankan.

Tak lama, order kami pun datang. Yey!


Mie Goreng Jawa. Dimakan berdua. Dok. Pri

Rupanya, Mie Jawa yang dipesan teman saya porsinya jumbo. Sehingga bisa dinikmati berdua. Mie goreng yang disajikan dengan topping sayuran, krupuk dan acar, rasanya pas. Tidak terlalu manis dan tidak keasinan. 

Karena Stebby tidak mau makan menu berat, jadilah seporsi mie goreng jawa itu saya santap berdua teman. Lumayang mengenyangkan.


Es kopi yang saya pesan, berlimpah es batu dalam gelas jumbo. Bikin mata melek pyar. Berikutnya, dua piring kentang goreng disajikan di meja kami.

Bikin saya pingin makan lagi. Walhasil, sambil ngobrol ngalor-ngidul, saya ngemil kentang goreng dan tamatlah seporsi. Sukses meluncur masuk perut. Sisa piringnya saja. He-he-he.



Kentang goreng dan es kopi. Dok. Pri


Tak lama teman-teman datang. Kami kembali order makanan. Saya memesan (lagi) siomay tuna,  empek-empek dan kentang goreng serta aneka minuman. Sayang, empek-empek yang saya pesan, rada kegosongan. Tapi, kuah yang disajikan sebagai pelengkap, rasanya tidak mengecewakan. Komposisi rasa asam, manis dan asinnya pas takaran. Rasa asam yang ditimbulkan dari cuka dan asam terasa meresap. Menciptakan semacam sensasi rasa segar.



Empek-empek yang kuahnya asam seger. Dok. Pri



Siomay tuna cocol saus. Dok. Pri

D&C 19 makin malam makin ramai. Begitu pun meja kami. Makin riuh oleh perbincangan kami yang tidak jelas ujung pangkalnya. Suasana kafe yang nyaman membuat kami malas beranjak.



Keseruan di meja kami. Dok. Pri


Sejumlah teman berinisiatif request lagu dan mengalunlah sejumlah tembang-tembang kesayangan kami. Ketika lagu Kla diputar, saya berasa seolah-olah sedang menikmati makan malam di kota kenangan, Jogja. Sungguh-sungguh memberi kesan yang menyenangkan.



Malmingan bersama di D&C 19. Dok. Pri

Malam makin larut, perbincangan makin hangat dan mengalir. Meja-meja D&C 19 makin meriah. Musik-musik mengalun ritmis. Menambah kesedapan akhir pekan.

Sayangnya, kami harus mengakhiri keakraban di D&C 19 karena masih harus melanjutkan perjalanan berikutnya.

Tapi, yang pasti bermalam minggu di D&C 19 tak terlupakan.

Teman-teman yang ingin merasakan betapa cozy-nya D&C 19, buruan segera merapat ya......

Harga semua makanan di sini sangat bersahabat dan tidak bikin kantong jebol.  Kalau diperhatikan, orderan saya yang paling banyak. He-he-he.


Terima kasih banyak pelayanan staf D&C 19 dan tidak lupa kamsiya untuk owner Om Ridijanto Sudijono Putra, yang sudah menjamu kami dengan begitu baiknya dan istimewa.


Salam kuliner asyik,




Comments

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Kulineran Ikan Dorang

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia