Ini Februari (Puisi-puisi Cinta)


Gambar ambil di net.



(I)

Ini Februari
Bulan merah jambu, katamu
Langit menitipkan salam
Hujan tumpah ruah
Membasah kebun, halaman dan hati
Rindu datang lagi
Pada tulusmu yang sungguh-sungguh


(II)

Selalu melankolia
Mengingatmu dalam larik-larik alinea
Tak akan selesai cerita tentangmu
Bukan tentang cinta
Tapi kasih setia
yang kau genggam dalam setiap jejakmu
Mengenangku dalam doa-doa
Sepertiku kepada kamu



(III)

Bagaimana aku tak bahagia
Bila setiap sudut yang terekam mataku
Aku melihatmu di sana
Mengantar butir-butir cinta
Bersama ayat-ayat yang kau ucapkan dengan bibir gemetar
menyebut namaNya
Tak sudah-sudah
Pada sepertiga malam
Menjelang pagi
Ada namaku diam-diam kau sebutkan


(IV)

Konser mini lagu-lagu bahagia
sajak-sajak cinta
riuh memenuhi udara
Langit dipenuhi syukur
Cinta yang serupa hujan
Rindu yang jatuh deras
dan Kasih yang bertebaran
Lalu bagaimana mungkin aku tak merindukan Februari?

(V)

Kau bertanya padaku
"Di mana kita bisa selalu bertemu?'

Aku jawab tanpa ragu
"Dalam larik-larik kalamNya, semoga ayat-ayat yang kubaca memertemukan kita, selalu."



Diuntai di Kaki Penanggungan, 3 Februari 2018

Saat angin gunung turun pada kedalaman hati. 





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia

Kulineran Ikan Dorang