Tak Suka Makan Ikan Laut? Tenggelamkan! (Mencicip Beragam Menu Ikan di Benoa Fish Market)




SIAPA tak suka makan ikan laut? Tenggelamkan!

Sebagai keluarga cinta piknik dan kulineran, lebaran tempo hari kami sekeluarga piknik kulineran bersama di Benoa Fish Market. Menu utama di tempat ini adalah ikan-ikanan.

Acara utamanya sih memang makan-makan bareng dalam rangka arisan rutin keluarga. Arisan di keluarga kami sebenarnya bukan yang kocokan, siapa yang dapat gitu. Bukan. Tapi, setiap 3-4 bulan, kami rutin kumpul dengan sejumlah iuran yang disepakati bersama. Nah, yang menjadi host, akan memilih tempat makan di luar untuk kumpul dan makan bareng. Duit tarikan itulah yang dipakai untuk membayar acara makan-makan kami.--------Sekilas arisan Trah Mbah Slamet.

Nah, kebetulan karena lebaran ini kami---tepatnya lima keluarga bisa kumpul bareng di Bali, jadilah acara makan-makan rutin itu dihelat sekalian. Host-nya adalah  kembaranku yang sudah jauh-jauh hari memilih tempatnya.


Jadilah Rabu (28/6), kami meluncur bareng-bareng ke Benoa Fish Market yang terletak di sekitaran Benoa, tepatnya di Jalan Pelabuhan, Pedungan, Benoa. Ancer-ancernya, setelah perempatan Sesetan, Denpasar, lurus saja ambil jalur ke arah Jalan Tol Bali Mandara (melalui pintu masuk Tanjung Benoa).  Kurang lebih 2 KM sebelum pintu tol, plang rumah makan ini akan terlihat di kiri jalan. Ikuti sekitar 200 M melewati jalan kecil yang dibatasi hutan mangrove dan Tanjung Benoa. 

Menjelang makan siang kami tiba dan langsung menuju ke area outdoor sesuai  yang sudah dipesan. Pemandangan di luar lumayan bagus. Sebuah danau buatan yang dikelola Wake Park membentang di depan mata. Plus pemandangan orang-orang yang menjajal olahraga air sliweran.  Di tempat makan outdoor yang dipayungi kanopi ini tersedia banyak kursi, yang langsun
g saja kami kapling semua. Secara kami 12 orang dan butuh space buat anak-anak juga.

Benoa Fish Market yang ber-tagline Eat More Fish memiliki dua area, yakni indoor dan outdoor yang bisa menampung 60 tamu bersamaan. Di area indoor diletakkan pula berjejer freezer tempat aneka ikan segar. Pengunjung yang hendak order makanan bisa memilih sendiri ikan yang akan disantap. Kemudian, chef akan memasaknya di dapur modern.  Konsep ruangan  yang di dalam juga sangat modern dan Instagramable. Jadi, tidak seperti di pasar ikan yang amis dan becek. Hehehe. Meski begitu, saya kok ya tidak iseng pingin intip-intip ke dalam kulkas.

Pemandangan di Wake Park. Dok : Ambil di Net

Area outdoor menghadap ke Wake Park. Dok : Pribadi
Interior di dalam ruangan Benoa Fish Market. Dok : Pribadi


Nah, di ruangan dalam tersebut dindingnya dihiasi foto-foto dalam frame yang semuanya bertema tentang laut, nelayan dan ikan gitu deh. 

Kami tak perlu repot pesan menu, karena host sudah order. Sambil menunggu sajian datang, kami dihibur dulu dengan es teh, es kopi dan kopi panas. Sambil melihat pemandangan di luar. Sayang, saat itu cuaca lagi terik-teriknya. Bikin saya gak kepingin jalan-jalan jauh. Klesotan saja di sofa panjang sambil foto-foto. Menikmati suasana pinggir tanjung. Hi-hi-hi.

Tak lama, tarra! Sajian pun datang secara estafet. Dimulai dari parade piring, mangkuk dan sendok. He-he-he. Lalu. berturut-turut ; Grill Snapper Fish (Ikan Kakap Bakar), Blackpaper Crab (Kepiting Lada Hitam), Snapper Fish Head Soup (Gulai Kepala Ikan Kakap), Mayonnaise Prawn (udang Mayonnaise), Grill Arafura Squid (Cumi Arafura Bakar), Grill Clams (Kerang Bakar), Plecing Saute Bean (Plecing Kangkung), Souted Bean Sproud Salted Fish (Tauge Ikan Asin).



Aneka menu Benoa Fish Market. Foto : Di ambil dari Instagram Benoa Fish Market

Setelah sedikit sambutan dari host dan doa sama-sama, saatnya menyerbu makanan yang sudah siap di meja makan.
Baca doa dulu biar nikmat dan barakah makannya. Dok : Pribadi

Karena sudah lapar banget,  saya langsung menyantap nasi plus ikan kakap bakar, tidak lupa plecing kangkungnya.  Sebelumnya, semua makanannya difoto-foto dulu sebelum masuk perut. Aneka sambal juga dihidangkan tinggal pilih dan colekin. Dua piring lepas landas ke dalam perut. Sengaja, makannya pelan-pelan sambil lihat pemandangan. Lalu, ganti mangkuk untuk menyantap gulai kepala kakap. Ikan kakap bakarnya secara rasa tidak istimewa. Saya kasih nilai 7 jika diminta memberi skors 5-9. Sedangkan untuk plecing kangkungnya bolehlah saya beri skors 8. Lalu gulai kepala kakap saya sumbang nilai 7.

Saya tidak mencicip kepitingnya, karena memang dari dulu tidak doyan. Jadi saya putuskan untuk menghabiskan ikan kakap bakar. 

Acara makan bareng itu lumayan meriah juga, karena ditingkahi drama anak-anak yang minta turun main ke Wake Park. 

Tak sampai satu jam tandas semua menu di atas meja. Kayaknya antara lapar dan doyan bedanya tipis. Heheheh. Sebagai menu pamungkas disajikan dessert berupa es krim banana dengan varian rasa coklat, vanila dan strawberry. Acara makan bareng-bareng gini tak perlu minta komen kepada peserta gimana rasa makanannya, karena sebenarnya yang penting kebersamaan dan momen kumpul bersamanya. Betul gak sih?

Penampakan dessert es krim banana. Dok : Pribadi
Abis makan penyakit keturunan melanda. Kenyang dan ngantuk. Angin sepoi-sepoi dari Tanjung Benoa siap mengantar tidur siang. Eitt!! Acara selanjutnya adalah foto bareng-bareng. Biar makin sah acara arisan dan kumpul-kumpulnya. Sambil tentu saja menghabiskan kopi dan es krim.


Foto keluarga. Dok : Pribadi

Makan di Benoa Fish Market ini menurut saya nyaman dilakukan saat menjelang sore atau makan malam. Saat cuaca sudah berkurang teriknya. Sehingga bisa menikmati pemandangan tanpa harus memicingkan mata karena kepanasan. Silauuu man !

Mau turun jalan-jalan ke Wake Park juga tidak terbakar matahari. 
Waktu sore dan malam hari juga tepat untuk pengunjung yang selain makan juga doyan foto-foto. Secara hasil jepretan bisa terang, tidak melawan cahaya matahari dari semua sudut.

Mau makan atau foto-foto jadi agak-agak rancu ya. He-he-he.

Menjelang pukul 14.00 WITA, kami bergegas meninggalkan Benoa Fish Market setelah sebelumnya saya dan suami sempat dicegat manager on-duty untuk diajak ngobrol dan mengucapkan terimakasih. 

Kalau Teman-teman ingin mencicip sensasi makan ikan laut di tempat ini boleh juga. Bisa jadi pengalaman liburan, makan di tepi tanjung gitu. Secara harga juga tidak mahal kok. Untuk paket mulai harga 450 ribu rupiah (untuk berlima). Plus pelayanannya yang oke. Waitress-nya sabar banget melayani kami yang rempong. Beneran!

Ke Bali, kulineran di sini saja!













Comments

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia

Kulineran Ikan Dorang