Candu Positif vs Candu Negatif

CANDU. Beberapa waktu terakhir, kata ini kerap saya dan suami perbincangkan. Kami membahas "candu" kehidupan. Bahwa masing-masing orang punya candu dalam hidupnya. Selama itu positif, tentu tidak masalah yaaa...

Seperti saya. Sejak kecil hingga sekarang, saya menyukai dunia tentang buku. Bahkan ketika punya sedikit uang lebih saja, yang ada di kepala isinya "beli buku apa ya?"

"Nah itu candumu," kata suami. "Kamu suka belanja buku, lalu menghabiskan waktu untuk menulis, piknik," lanjutnya.

Benar juga. Sering kan kita lihat teman, saudara atau orang-orang yang menggilai sesuatu. Ada yang positif, tapi tak sedikit yang negatif.

Candu positif itu di antaranya ; Hobi berat sama alat-alat fotografi,  olahraga setiap hari, jadi filantropi bagi kaum papa dsb. Kalau candu negatif seperti menghabiskan waktu di dunia gemerlap, drugs dan  perempuan.

Bener lo, ketika seseorang punya duit berlebihan, dia akan punya kecenderungan untuk "menghabiskan" uangnya. Bagi yang sudah punya rencana dan tentu saja iman, hehehehe, tidak akan bingung lagi mau mendistribusikan uangnya untuk apa.


Membahas candu memang tidak ada habisnya. Saat ini saya kecanduan untuk jalan-jalan. Bahkan di kepala saya, isinya adalah "kapan ke mana? " Hehehehe. Padahal, tidak punya cadangan uang berlebih.

Tetapi entahlah, saya merasa Allah selalu baik dan membukakan jalan setiap saya ingin berjalan jauh.  Sering, ketika dalam kondisi tidak punya tabungan jalan-jalan, tiba-tiba ingin piknik minggu depan.

Saya serahkan saja sama Allah. Kalau memang digariskan saya pergi piknik, pasti akan diberikan jalan dapat "amunisi" untuk bepergian. Tentunya, saya tidak hanya pasrah saja yaa... Usaha dikit-dikit, jualan dagangan, eh laku dapat untung. Kumpulkan. Besok jualan lagi, laku lagi dapat profit. Menulis dan kirim ke media, eh dimuat dan dapat honor. Mengajar jadi guru tamu, pulangnya dapat honor. Dalam hitungan hari biaya perjalanan tercover.

Sekarang saya sedang menata untuk bisa memiliki banyak sumber penghasilan tak terbatas untuk memenuhi candu-candu positif saya ; Bisa menambah koleksi buku-buku untuk Pusmini, jalan-jalan ke tempat yang jauh, lalu membuat sekolah/mendukung anak-anak tidak mampu untuk memeroleh cita-citanya.

Candu yang lain, ingin mendukung candu suami ; Punya alat-alat fotografi canggih untuk bisa digunakan murid-murid dan anak muda sekitar dan studio radio untuk praktik.

Apa candumu?
Fotografi itu Candu Asyik. Dok : Pribadi



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia

Kulineran Ikan Dorang