ASUS VivoBook S S510UQ, Notebook untuk Pribadi Multitasking yang Simpel tapi Gaya, Harga di bawah 10 Juta


HAL paling tidak mengenakkan saat bekerja menggunakan notebook, adalah ketika serius-seriusnya mengerjakan naskah, tiba-tiba Blaar! Notebook tiba-tiba hang. Konsentrasi langsung pecah dan rasa cemas menjalar. Apalagi saat fokus mengetik, kadang suka lupa tekan tombol Ctr + S.  Duh! Petaka banget.  Saya sering mengalami situasi menyebalkan seperti itu terutama akhir-akhir ini, saat load kerjaan meningkat. Apalagi kalau sudah serius mengetik, dengan kecepatan jari-jari secepat kilat, eh ternyata notebook-nya tidak bisa mengikuti irama kerja saya. Jengkel, kesal dan marah campur aduk rasanya. Bila sudah begitu, butuh beberapa menit untuk memulihkan notebook ke kondisi normal. Tentu saja dengan kecamuk luar biasa. Berharap naskah yang sedang saya kerjakan baik-baik saja.

Notebook adalah barang penting dalam hidup saya sejak kuliah 17 tahun lalu. Sejak kali pertama bersentuhan dengan komputer, saya sudah jatuh hati dengan notebook. Alasannya sederhana. Bisa dibawa ke mana-mana. Tak perlu duduk manis di kos atau rumah hanya untuk mengetik. Makanya, ketika saya mengajukan proposal pengadaan komputer untuk mendukung kuliah ke Bapak , dengan yakin saya bilang ingin notebook bukan PC. Impian itu tercapai, saat nilai IPK saya bagus. Seperangkat notebook dihadiahkan Bapak untuk saya. Memang, waktu itu, notebook pertama yang saya miliki adalah gawai second. Tentu saja, karena harga baru sebuah notebook saat itu masih terbilang tinggi. Notebook second waktu itu harganya  masih 7 jutaan. Tak mengapalah bekas. Yang penting, saya punya untuk menunjang belajar saya selama kuliah. Saya masih ingat, notebook pertama saya modelnya masih sederhana dan beberapa piranti seperti floppy disk masih external. Ada modem juga untuk internet, tapi sampai riwayat notebook itu tamat, saya belum pernah menggunakan modemnya di notebook karena ribet.

Keberadaan benda tersebut, selain menambah level keren sekian derajat, karena maklum saja pengguna notebook saat itu masih bisa dihitung jari, juga tentu saja memudahkan saya mengerjakan tugas kuliah di mana saja. Jasa notebook pertama saya boleh dibilang luar biasa. Dengan notebook itu pula, sebagian pekerjaan mengedit naskah dan mendesain majalah serta buletin kampus bisa terselesaikan. Begitu pun ketika kerja jadi jurnalis. Notebook menjadi sahabat yang menemani ke mana pun saya pergi. Betapa tidak, saya harus setor berita minimal delapan tulisan saban hari. Maka, dengan adanya notebook, pekerjaan saya termudahkan. Pokoknya, di dalam ransel saya, notebook harus ada.  Barang-barang lain boleh tidak terbawa. Tapi, notebook tidak boleh ketinggalan deh!

Sejak kali pertama mengenal dan memiliki notebook, sudah empat kali saya ganti notebook. Ganti beli baru karena kondisi notebook sudah tidak memungkinkan untuk diajak kerjasama. Alias performanya menurun seiring usia. Wajar ya, barang elektronik ada umur pakainya. Apalagi bila dipakai terus saban hari, dengan bermacam kebutuhan ; Menulis dan mengedit naskah, mengolah foto dan video, disambi facebook-an, nonton youtube dan buka portal berita online. ”Yang kayak gini nih bikin notebook cepet lemot. Fokus satu-satu dulu. Biar ga berat kerjanya,” gitu suami mengkritik gaya saya saat di depan notebook. Tapi, saya tidak peduli. Lagipula, kalau fokus terus mengetik kan bikin spanneng. Jadi saya butuh hiburan biar pikiran fresh terus.

Saat ini pun, notebook masih menjadi barang penting dalam hidup saya, meski sudah lama saya berhenti dari profesi jurnalis. Tentu saja, karena benda ini alat bantu saya untuk menulis lepas. Pekerjaan yang saya tekuni di antara kesibukan mengurus rumah tangga, mengajar dan berbisnis. Sukar rasanya tidak bersentuhan dengan notebook karena saban hari saya harus menulis, baik saya kirim ke media atau ngeblog. Saya juga kerap mengisi pelatihan menulis, butuh notebook untuk menyiapkan materi presentasi.

Saat mengalami situasi tidak mengenakkan dengan notebook, sering saya selipkan doa, semoga secepat mungkin saya punya notebook baru yang memudahkan pekerjaan saya. Kebetulan, notebook  yang saya gunakan saat ini usianya sudah empat tahun. Tentu, secara kinerja sudah tidak bisa diharap banyak. Sayang, tabungan saya belum cukup untuk menebus notebook baru. Jadi bersabar dulu untuk dapat pengganti yang baru dan lebih canggih. Meski begitu, saya sering browsing macam-macam notebook keluaran terbaru. Membandingkan satu merek dengan merek lainnya. Tentu saja, prinsip ekonomi berlaku. Maklum Ibu-ibu, jadi agak perhitungan urusan belanja. Apalagi notebook bukan termasuk barang investasi. Maka, harus diperhitungkan pula harga dan benefitnya. Ogah rugi banget ya!

Setelah kepo sana sini, membandingkan satu dengan lainnya, langsung saja saya pantengin cermat ASUS VivoBook S S510UQ. Setelah baca-baca dan diskusi dengan suami yang kebetulan juga pengguna ASUS, saya langsung jatuh hati sama produk besutan terbaru ini. Apalagi notebook ini ditujukan untuk yang berjiwa muda dan produktif. Itu kan saya banget! Hehehehe.


Tampilan cocok untuk yang berjiwa muda, multitasking dan produktif. Ambil di www.asus.com

ASUS VivoBook S510UQ merupakan gadget premium yang ditujukan untuk mendukung aktivitas dan gaya hidup sehari-hari. Tetapi secara harga terjangkau. Kemudian, menilik penampilan, dimensinya ramping yaitu berketebalan 1,79 cm dengan obot 1,7 Kg. Perpaduan tersebut membuat ideal untuk dibawa ke mana-mana. Pas bangetlah ini. Badan saya yang langsing tidak akan berat membawa gadget ini di dalam ransel. Yang makin membuat menarik adalah, ukuran layar notebook ini 15 inchi, dengan chassis yang  direduksi sehingga ukurannya seperti notebook 14 inchi. Wah, jadi makin mudah ditenteng dan diajak jalan-jalan jauh.


Mengapa bisa begitu ya? 

Ternyata, dimensi ringkas tersebut karena teknologi Nano Edge  yang diadopsi piranti berbasis prosesor kuat, Inte Core generasi ke tujuh yakni Intel core i5 7200 U yang memiliki kecepatan hingga 3.1 GHz. Secara ringkas teknologi yang dibenamkan pada gadget ini adalah bezel Nano Edge 7,8 mm yang tipis dengan dengan finishing logam paripurna, prosesor Intel Core i5 generasi ke tujuh dengan RAM 4 GB dan dilengkapi dengan grafis NVIDIA GeForce 940 MX. Rasanya, VivoBook S S510UQ pantas untuk gaya hidup yang menginginkan serba cepat.

Kalau melihat performanya, rasanya pekerjaan-pekerjaan harian saya seperti mengedit naskah, akan sangat terbantu dengan ukuran layar yang luas 15,6 inchi. Keunggulan lain gadget ini adalah karena tampak tidak memiliki bezel, karena rasio perbandingan luas layar dengan bodi mencapai 80%. Begitu cara ASUS membenamkan layar monitor 15,6 inchi pada bodi notebook yang lumrahnya memiliki ukuran layar 14 inchi.


Tipis tapi finishing logamnya paripurna. Ambil di www.asus.com


Setelah saya googling, ternyata, layar pada VivoBook S S510 mampu menampilkan kualitas dan detail warna tajam, ini karena resolusi Full HD yang dimiliki serta penyematan teknologi unggulan ASUS untuk mengoptimalisasi tampilan layar seperti ASUS Spendid Technology, ASUS Tru2Life dan lainnya.


Kelebihan ASUS adalah selalu mengedepankan aspek performa pada setiap perangkat besutannya. Ini juga yang diusung oleh VivoBook S S510UQ yang memiliki dua buah storage yang merupakan perpaduan antara HDD dan SSD yang menghasilkan perangkat gesit membuka dan menutup aplikasi hingga multitasking sekaligus mampu menampung banyak program di dalamnya. Teknologi ini yang saya butuhkan dalam bekerja. Menggunakan ASUS VivoBook S S510UQ  akan merasakan peningkatan dalam kecepatan baca tulis yang drastis, kinerja secara keseluruhan, waktu boot-up, dan data lebih aman disimpan di SSD. Untuk data lebih besar, bisa diamankan di HDD berkapasitas 1TB yang lega.

Simpel di bawa ke mana-mana. Ambil di www.asus.com

Nah, untuk keyboardnya, memiliki ukuran penuh dari backlit keyboard yang memungkinkan kita melihat semuanya dengan paripurna dengan dukungan pengaturan cahaya rendah pada papan ketik. Keyboard ASUS S S10UQ terbilang sangat kokoh dengan kontruksi single-piece 1,4 dengan desain ergonomis dan nyaman untuk mengetik. Wah makin pas buat saya yang suka mengetik cepat.


Bagaimana dengan port konektivitas? Oh ternyata ASUS VivoBook S S510 dilengkapi dengan port USB 3.1 dengan konektor USB Type-C reversibel dengan desain any-way-up yang membuat perangkat terhubung menjadi sederhana dan cepat. Kelebihan lain USB 3.1 adalah memberikan kecepatan transfer data hingga lima kali lebih cepat dari koneksi USB 2.0 lama.

Port USB 3.1 kompitibilitas tanpa ribet. Ambil di www.asus.com




Keberadaan port USB 3.1, slot kartu HDMI dan slot SD Card mendukung kompitibilitas tanpa kerumitan dengan berbagai macam periferal, display dan proyektor.


Bagaimana dengan harganya? (Penting banget ini!)


ASUS VivoBook S S510 ternyata  dibandrol dengan harga DIBAWAH  10 juta atau HANYA 9 jutaan saja. Bila dibandingkan dengan teknologi yang dibenamkan dalam notebook ASUS S S510UQ, tentu ramah di kantong. Tidak sabar segera memiliki notebook ini untuk mendukung semua aktivitas saya. Pastinya, akan membuat saya makin produktif berkarya dengan notebook yang classy dan semakin bangga dengan aktivitas menulis yang saat ini saya tekuni.



Multitasking dengan notebook. Dok. Pri


Comments

  1. Sudah saatnya ganti laptop baru.... Untuk mendukung kinerja kreatif di rumah.... Semoga mendapatkan laptop impianmu yang dapat menemani kinerjamu..... Aamiin.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Kulineran Ikan Dorang

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia