Menjadi Diri Sendiri

SEJAK sebelum menikah, saya memilih tampil natural. Hari-hari jarang banget dandan pake make-up. Kecuali kalau mau keluar rumah, baru deh saya pakai bedak tipis-tipis. Gak seperti kebanyakan perempuan lain yang piranti dandannya lengkap, alat buat cantik-cantik saya boleh dibilang minimalis.

Paling yang wajib ada ; Bedak, hand body, deodoran, parfum, pensil alis yang jarang dipake dan eye shadow yang juga jarang dipakai. Lipstik? Sudah lama gak pernah pake lipstik. (Kebetulan, saya suka minum air putih, jadi bibir basah terus). Makanya, tiap mau travelling, gak pernah rempong bawa printilan dandan. Apalagi kalau perginya jauh, saya cukup sisiran rambut sama bedak tipis-tipis. Gak kebayang, full make-up saat perjalanan panjang. He-he-he. Gak tahu kenapa, saya lebih suka polosan saja. Tanpa harus mengenakan make up. 

Kata Bapak saya dulu, "Perempuan lebih bagus natural.  Make-up secukupnya saja. Itu pun untuk menutupi kekurangan."

Kalau pakar kecantikan dan fashion bilang, make-up harus dibedakan. Berhias saat ke kantor, atau pesta pasti beda, apalagi ke takziyah. Jadi tidak flat. Kalau dasarnya sudah cantik, sebaiknya tidak berhias berlebihan karena bisa mengurangi kecantikan asli.

Pernah sih saya dandan make-up strong gitu, eh kok malah justru tidak pede ya. Rasanya, bukan diri saya sendiri. Buru-buru deh saya hapus make-up-nya. Hi-hi-hi.

Saya nyaman-nyaman saja kemana-mana tanpa ribet kudu dandan dulu. Makanya, saya gak setuju, kalau ada yang bilang, perempuan itu ribet. Tiap mau diajak pergi, dandannya suka lama. (Gak semua kali....Saya salah satunya. He-he-he. ).

Pernah sih saya dandan gitu, eh kata hubby, "kamu bagusan gak pake make-up." Baiklah. Memang, saya lebih pede pake bedak tipis-tipis aja. Hi-hi-hi. 

Meski gak pernah dandan, saya tetap melakukan perawatan. Sebulan sekali rutin ke salon untuk facial, kadang disertai totok wajah atau totok aura, pijat lulur dan creambath. Meni pedi juga suka. Saya bisa betah berlama-lama di salon. Apalagi kalau di facial, saya bisa tidur. Rileks bener.

Kalau lagi jalan-jalan ke luar kota, saya suka juga inspeksi sekiranya ada salon yang bisa diampiri untuk sekedar luluran atau facial. Perawatan saat travelling itu manjur lo menghilangkan penat ketika di perjalanan. 

Saya paling eman kalau abis nyalon terus pakai make-up strong, berasa gak ada artinya ke salon seharian kalo ujungnya muka ditemplokin berupa-rupa bedak dan tetek bengeknya.

Selain rutin ke salon, saya rutin minum air oksigen. Ini lumayan bisa menghancurkan lemak di tubuh, jerawat-jerawat bisa amblas juga. Saya gak pernah diet, tapi menjaga asupan daging yang masuk ke dalam tubuh. Ini karena dulu sempat over dosis lemak. Padahal, badan saya kurus. Saran dokter waktu itu, sebaiknya saya tidak makan daging terlalu banyak. Sempatlah jadi vegetarian selama setahun.

O iya, saat grand launching Fotona Dynamic Star Laser, Sabtu (28/10), saya dapat goody bag cantik dari Esther House of Beauty.

Penasaran dong isinya apaan ajaa.....Ini dia oleh-olehnya....




Dok.Pri



Tas cantiknya simple dengan warna coklat dan putih tulang. Bisa nih buat wadah toiletris saat travelling. Isinya???? Mari dicoba satu-satu!

Ada Body Wash Lavender yang busanya minimalis. Aromanya menenangkan dan bisa membuat rileks. Jadi betah berlama-lama mandi secara tadi hawanya panas luar biasa. 



Dok. Pri


Lalu, body butter lavender yang abis mandi tadi sore langsung saya cobain juga ke tangan dan kaki. Aromanya lembut dan creamnya tidak lengket. Wanginya srebet...srebet...Harummmm.....


Dok.Pri



Body Cream yang lembut. Dok. Pri


Terus, ada foot cream, yang saya usapin di kaki sambil dipijet-pijet rasanya hangat. Pas bener kaki saya pegel-pegel setelah dua hari mbolang butuh dilemesin. Hi-hi-hi. Sempat saya cobain juga ke hubby, secara kakinya pasti juga capek menemani saya mbolang. Hangatnya lumayan awet berasa ada yang mijitin.

Foot cream ini mengandung herbal anti bakteri, bisa diaplikasikan untuk yang memiliki problem kaki berbau.

Hangatnya awet. Dok. Pri


Kemudian, ada tiga sets Perfume Balm; Modern Twist, Femme Fatale, dan Fresh Spring. Ketiganya saya cobain semua. Dioleskan di titik-titik nadi tangan dan telinga. Tekstur perfumenya lembut, aromanya juga menenangkan. Suami ikut-ikutan menjajal juga, secara doi suka perfume. Dan dia suka ada glitter di perfum-nya. He-he-he.


Dok. Pri


Masih ada lagi, dua voucher perawatan wajah dan rambut. Yippie! Ini saya butuhkan banget secara, hobi facial sama creambath. 



Cantik-cantik yuk! Dok. Pri


Ini nanti kalau ada waktu bakal saya pake. Kebetulan, rambut saya butuh perawatan. Sebenarnya, rambut saya tidak bermasalah serius sih, hanya tekstur rambut saya ini besar-besar dan kaku dari sononya. Segala macam shampo sudah pernah dicoba, bahkan creambath rutin juga masih belum mempan bikin rambut lemes.

Saya memang gak pernah macem-macemin rambut selain keramas sama creambath. Warnanya dari dulu sampai sekarang hitam. Alhamdulillah ga pernah bercabang dan jarang rontok juga. Kecuali uban yang mulai tumbuh dan jumlahnya ajegile. 

Pada dasarnya, seperti dibilang dr Dessy Hinda P., Sp.KK dari Esther House of Beauty, bahwa setiap perempuan terlahir cantik. Rasa percaya diri dan hati yang berbahagia, akan membuat kecantikan perempuan terlihat sempurna. Setuju ya?


Salam cantik-cantik,









Comments

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Kulineran Ikan Dorang

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia