Mewujudkan Sekolah yang Menyenangkan
MEWUJUDKAN sekolah yang menyenangkan dan menjadi sumber segala macam ilmu, wawasan, inspirasi dan kecakapan hidup adalah tugas semua komponen pendidikan. Kegiatan belajar mengajar tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga dilakukan di luar kelas : halaman, beranda, kebun, lapangan dsb. Proses belajar berjalan dengan dinamis, atraktif dan penuh keceriaan.
Berikut catatan saya tentang Expo Fair ekstrakurikuler di Sekolah Citra Berkat (SCB) , The Taman Dayu, Pandaan. Tulisan ini sudah dipublikasikan di surabaya.tribunnews, Senin (11/9) dan Harian Surya, Selasa (12/9).
Harian Surya, Selasa (12/9). Dok : Surya |
Nah, agar orangtua dan siswa bisa mengenal
ekstrakurikuler yang akan diikuti, SCB
menggelar Expo Fair , Jumat (25/8) mulai pukul 12.30-13.30 WIB di selasar
sekolah. Kegiatan yang sudah ditunggu-tunggu oleh siswa tersebut dihadiri
ratusan wali murid.
Setiap bidang ekstrakurikuler membuka stand dengan
guru pengajar yang siap memberikan informasi, disertai pameran kecil hasil
pembelajaran siswa periode sebelumnya. Di antaranya; Sinematografi, melukis,
jurnalistik, basket, seni tari modern dan tradisional, olahraga dan karate.
Murid-murid berkeliling dari satu stan ke stan yang lain untuk berkonsultasi
dengan guru pembina ekstrakurikuler.
Expo Fair di SCB, Jumat (25/8). Dok : Pribadi |
Stand Jurnalistik di Expo Fair SCB. Dok : Pribadi |
Suasana Expo Fair di SCB. Dok : Pribadi |
Seperti dikemukakan Manajer Operasional SCB,
Andreas Rasidi, ekstrakurikuler adalah salah satu wahana bagi peserta didik
untuk mengembangkan potensi bakat dan minatnya secara komprehensif. Jika setiap
hari dari pagi hingga sore, anak-anak didik belajar di kelas, diharapkan dengan
mengikuti ekstrakurikuler, akan dapat wawasan dan pengalaman pembelajaran yang
berbeda.
Diterangkan Adi, panggilan akrabnya, pembelajaran
ekstrakurikuler akan lebih banyak dilakukan di luar kelas dan lingkungan
sekitar sekolah. ”Anak-anak tidak hanya
akan belajar yang sesuai dengan passion mereka saja, tapi sekaligus sebagai rekreasi
setelah sepanjang hari berkutat dengan pelajaran utama di kelas,” katanya.
”Anak-anak bisa belajar menari di halaman sekolah,
belajar jurnalistik dan sinematografi di kebun, dan melukis di bawah pohon.
Akan banyak inspirasi yang bisa diperoleh dan itu membuat semua sudut sekolah
akan semarak dan hidup,” imbuhnya.
Tidak hanya murid-murid saja yang antusias, orangtua pun juga bersemangat untuk mencari
informasi sebanyak mungkin di setiap stan ekstrakurikuler. Kemudian mendiskusikan
dengan putra-putrinya untuk memilih ekstra apa yang akan diikuti. ”Apa pun yang
dipilih oleh anak, saya akan mendukung. Selama dia bertanggungjawab dengan
pilihannya,” kata Faizah Kartika, salah satu walimurid.
Setelah berkeliling ke semua stan, siswa mengisi
formulir rencana kegiatan yang akan diikuti dengan persetujuan orangtua.
Pembelajaran ekstrakurikuler akan berlangsung mulai awal Oktober, ada 24 kali
pertemuan sampai berakhir tahun akademik 2017-2018. Secara berkala hasil belajar disampaikan kepada
wali murid. ”Sudah tidak sabar menunggu ekstrakurikuler dimulai. Pasti
menyenangkan bisa belajar hal yang baru,” kata Evan Christian, salah satu siswa
kelas lima.
Sebagian pengajar ekstrakurikuler di SCB bersama Kepala dan Manager Operasional SCB. Dok : SCB |
YETI KARTIKASARI
Pengajar Ekstra Jurnalistik di
Sekolah Citra Berkat, The Taman Dayu, Pandaan
Comments
Post a Comment