Percaya Cinta Percaya Keajaiban, Percaya Mimpi Jadi Kenyataan





Percaya Cinta Percaya Keajaiban.  Ambil di Net.

PERCAYA Cinta Percaya Keajaiban. Tiba-tiba siang ini teringat buku favorit yang pernah saya baca belasan tahun silam saat masih kuliah. Buku karya Gede Prama itu penuh tulisan-tulisan inspiratif yang terasa nyata. Saya masih ingat persis beberapa bagian isi buku bersampul biru itu.

Sebelum memiliki buku tersebut, sempat saya baca resensinya di Jawa Pos dan akhirnya dengan sejumlah uang yang saya kumpulkan, terbeli juga buku itu di Gramedia.

Percaya Cinta Percaya Keajaiban menuliskan sejumlah cerita kehidupan penulisnya yang dialami juga oleh banyak orang di semesta ini. Betapa cinta adalah alasan terkuat untuk melakukan  banyak hal kebaikan. Berbuat kebajikan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga orang-orang terdekat; pasangan, anak, orangtua, sahabat, murid dan semesta. Tuhan pun hadir dengan segala cinta pada hamba-Nya. Melalui tanda-tanda alam dan signal-signal kepada manusia.


Kegelapan bisa menyembunyikan pohon, gunung dan batu. Tetapi kegelapan tak dapat menyembunyikan cinta.


Begitu kurang lebih salah satu quotes manis di dalam buku tersebut. Gede Prama menuturkan, setiap pagi dirinya memberi makan burung-burung prenjak yang hinggap di kebun rumahnya. Ia menyapa ikan-ikan di dalam kolam dengan memberi makanan. Dia lakukan itu sebagai pengejawantahan cinta.

Gede Prama juga mencatat peristiwa manis saat ia makan malam bersama keluarganya di sebuah restauran. Seorang penyanyi yang menghibur keluarga mereka begitu takzim mengucap terimakasih saat dirinya memberikan tip. Gede Prama seperti diingatkan oleh-Nya ketika si penyanyi itu membawakan sebuah lagu berjudul "Everyday I Love You."

----

Saking sukanya dengan buku itu, saya sempat membeli buku yang sama sampai lebih dari empat kali. Buku pertama yang saya miliki dipinjam seseorang dan berpindah tangan. Lalu, saya beli lagi untuk saya hadiahkan seseorang,  kemudian beli lagi untuk koleksi pribadi tetapi saya pinjamkan (lagi) dan tidak pulang. Begitu seterusnya hingga beli buku ke sekian  saya sudah tak ingat lagi jejaknya dan saya tak punya buku itu lagi. He-he-he.


Saya percaya, isi buku itu luar biasa penuh cinta, sehingga banyak yang jatuh cinta dengan buku tersebut. Sayang, buku itu sudah tidak ada lagi di tobu, jadi saya tak bisa membelinya lagi. Hiks.


Percaya cinta percaya keajaiban.



Pada cinta ada keajaiban. Ambil di Net.


Menjadi semacam mantra yang kerap saya ucapkan dan tertanam tanpa sadar di dalam kepala. Masih ingat, saat baru-baru berumahtangga, kepinginan masih banyak. Di antara keinginan itu, tentu saja yang saya mau adalah bisa pergi-pergi jauh bersama suami.

”Bisa gak ya, kita ke luar negeri bareng?”
“Kapan kita bisa avonturir berdua berhari-hari?”  Semacam itulah yang kerap saya sampaikan.

Jawaban suami, “Pasti bisa. Sabar saja. Tuhan pasti membawa kita ke sana.”


Eh, benar juga! Satu persatu keinginan itu sudah dijawab oleh-Nya.


Cinta adalah alasan kuat untuk melakukan banyak hal, termasuk mewujudkan mimpi. Betapa dulu, saya pernah harus menunggu dua tahun setelah menikah untuk bisa kembali main-main ke Jogja. Ha-ha-ha.


”Kamu sudah pernah tinggal lama di sana. Tunggulah dua tahun lagi. Nanti, kamu akan sering-sering kembali ke Jogja. Siapa tahu kan, aku dapat tugas ke sana.” Begitu suami menyabarkan saya.


Ketika membaca lagi catatan-catatan keinginan itu, saya terpekur, ternyata keinginan-keinginan itu sudah diwujudkan oleh DIA.

Percaya mimpi akan menjadi nyata.

Saya adalah pemimpi. Sejak kecil, saya selalu bermimpi dan sering saya catat dalam buku. Salah satunya, pingin naik pesawat tanpa bayar, dan ternyata sejak kali pertama terbang 2004 sampai saat ini tak terhitung berapa kali beperjalanan udara, saya belum pernah beli tiket pesawat dengan uang pribadi baik perjalanan bisnis atau piknik. Hi-hi-hi. Itu juga terjadi pada suami. 

Banyak lagi mimpi baik yang serius dan iseng, dan satu persatu sudah dikabulkan. Alhamdulillah.

Kalau sekarang, mimpi saya ingin ke Baitullah bersama suami. Niat sudah kami tancapkan sejak beberapa waktu lalu. Entah bagaimana Allah memanggil  dengan cara-Nya yang di luar nalar kami. 


Baitullah. Ambil di Net.


Percaya cinta akan membawa pada keajaiban, dan memercayai mimpi akan nyata atas izin-Nya.

Jangan ragu menuliskan mimpi dan cita-cita setidakmungkin apa pun itu. Karena kehendak-Nya tak ada yang tak mungkin.

Salam cinta,


Comments

Popular posts from this blog

Ke Bali Naik Kereta Api

Kulineran Ikan Dorang

Bekerja dengan Cinta, Bekerja dengan Bahagia